Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan mengurangi kuota atlet penghuni pelatnas pada tahun 2019 mendatang.
Pengurangan dilakukan demi lebih menjaga fokus menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Saat ini pelatnas PBSI dihuni oleh 105 atlet, mulai dari kategori utama, pratama, magang, maupun senior. Jumlah tersebut akan berkurang sekitar 10 persen di tahun depan.
PBSI nantinya akan melakukan proses promosi dan degradasi untuk mengurangi jumlah atlet di pelatnas. Promosi dan degradasi akan dilaksanakan selepas Kejuaraan Nasional PBSI 2018 yang berlangsung pada 18-22 Desember mendatang.
"Kemungkinan penurunan jumlah penghuni pelatnas sekitar 10 persen. Karena tahun depan kita sudah mulai konsentrasi menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Jadi kita tak ingin terlalu banyak atlet, itu tujuannya," ujar Susy saat dihubungi Suara.com, Selasa (11/12/2018).
Untuk tahun depan, Susy menyebut PBSI akan membagi fokus pada dua target besar, yakni meloloskan atlet elite ke Olimpiade dan mempersiapkan atlet pratama atau junior menuju Kejuaraan Asia dan Dunia 2019.
Bagi para atlet elite, 2019 memang tahun krusial. Mulai 29 April hingga 26 April 2020, mereka bakal berjuang mengumpulkan poin agar bertahan minimal dalam ranking 16 Besar.
"Jadi dua-duanya punya program yang harus dilakukan, sehingga berkesinambungan antara prestasi dan regenerasi atlet kita," ungkap Susy.
Baca Juga: Gabung ke Honda, Lorenzo Tabuh 'Genderang Perang' kepada Marquez
Berita Terkait
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit