Suara.com - Komite Teknis cabang olahraga trampolin PB Persani, Lulu Manurung, menyebut akan menggelar turnamen trampolin internasional pada pertengahan 2019. Hal itu dilakukan guna menjaring bakat-bakat baru untuk menghuni Pelatnas Trampolin Indonesia.
"Persani dan pihak Houbii (sponsor) ingin membuat kejuaraan trampolin internasional. Kompetisinya akan kita buka pada April 2019," ujar Lulu di Pelatnas Trampolin, Houbii Urban Adventure Park, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Menurut Lulu, ini akan menjadi kompetisi trampolin kedua yang digelar Persani. Sebelumnya, Persani telah menggelar kompetisi berskala nasional pada April 2018 lalu.
Saat itu, kompetisi digelar untuk memenuhi kebutuhan mencari atlet yang siap turun di Asian Games 2018. Hasilnya tiga atlet berhasil dijaring, yakni Yudha Tri Aditya, Dimas Sindhu Aji, dan Calvin Ponco.
Dari tiga nama tersebut, kini hanya tinggal Calvin Ponco yang masih menghuni pelatnas trampolin Indonesia.
Dua lainnya memutuskan kembali ke daerahnya masing-masing. Yudha ke Jawa Barat, dan Dimas ke Jawa Timur.
Lulu berharap, kompetisi internasional pada April 2019 bisa mendapat respon yang lebih baik dari kompetisi sebelumnya, agar nantinya Persani lebih mudah mendapatkan atlet-atlet terbaik.
"Di kompetisi trampolin April 2019 nanti, kita ingin lebih ramai. Pesertanya semoga lebih banyak," kata Lulu, yang juga menjabat kepala pelatih Pelatnas Trampolin Indonesia.
"Kita tak menutup kemungkinan memantau juga dari klub-klub parkour dan freestyle. Sebab orang-orang ini kan tidak lepas dari akrobatik, siapa tahu nantinya ada yang berbakat," tukasnya.
Baca Juga: Kaleidoskop 2018: 4 Insiden 'Horor' di Olahraga, Salah Satunya di Indonesia
Seperti diketahui, cabang olahraga trampolin Indonesia baru saja mencetak sejarah setelah untuk pertama kalinya mengirim kontingen ke kejuaraan internasional di 3rd Trampoline Singapore Invitational 2018 di Bishan Sports Hall, Singapura.
Dalam kompetisi yang digelar pada 14-16 Desember 2018 itu, penggawa Merah Putih meraih hasil yang memuaskan dengan merebut dua medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu.
Berita Terkait
-
Ni Kadek Dhinda Jadi Harapan Regenerasi Tunggal Putri Pelatnas PBSI
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Rinov, Yere, Pitha, dan Lisa Putuskan Keluar Pelatnas, Ini Respons Eng Hian
-
Livoli Divisi Utama 2025: O2C Rajawali Tanpa 6 Pilar karena Dipanggil Pelatnas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor