Suara.com - Legenda hidup bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, menyebut saling bertemunya empat pasangan ganda campuran di babak pertama All England 2019 menjadi kerugian tersendiri bagi Indonesia.
Menurut peraih dua medali emas Kejuaraan Dunia 1980 itu, hasil undian yang kurang menguntungkan itu membuat kesempatan wakil ganda campuran Indonesia bertemu di babak yang lebih tinggi sedikit berkurang.
Sebagaimana diketahui, empat pasangan yang saling bentrok di babak pertama turnamen BWF World Tour level super 1.000 itu adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menghadapi Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, serta Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow melawan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami.
"Hasil undian seperti ini rugi lah. Pasti hilang (gugur—red) dua diantara mereka. Padahal kita berharap wakil-wakil Indonesia lebih banyak menggajal pasangan-pasangan dari negara lain," ujar Christian Hadinata saat ditemui di kawasan TVRI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Christian Hadinata yang sempat menjadi pilar penting bulutangkis Indonesia periode 1970-an, menyebut undian yang merugikan ini sejatinya berbanding lurus dengan performa atlet-atlet Indonesia.
Jika saja beberapa pasangan ganda campuran Indonesia berada di peringkat delapan besar dunia, kemungkinan untuk bertemu di babak-babak awal sebuah turnamen bisa diminimalisir.
Untuk diketahui, delapan pemain atau pasangan yang menjadi unggulan di sebuah turnamen dipastikan tak akan saling bertemu di babak pertama.
"Ya itulah konsekuensinya, kalau kita kirim banyak wakil ya bisa ketemu sendiri. Harusnya pasangan-pasangan (ganda campuran) kita bisa menaikkan peringkat, agar meminimalisir pertemuan dini," ujar pria yang akrab disapa Koh Chris itu.
All England Open 2019 sendiri akan berlangsung pada 6-10 Maret 2019. Turnamen BWF World Tour yang menyediakan hadiah total 1 juta dolar AS itu akan dihelat di Birmingham Arena, Inggris.
Baca Juga: Seluruh Atlet Peraih Emas Asian Games Belum Terima Bonus Rumah
Berita Terkait
-
BWC 2025: Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar
-
Mengenal Pickleball: Saudara Dekat Padel, Bakal Nge-Hits Lagi?
-
Ganda Campuran Muda Indonesia Lolos Semifinal, Bisa Pecah Telur di Malaysia?
-
Rekap Kejuaraan Kelas Atas BWF, Indonesia Nol Gelar Juara!
-
Karel Mainaky Ungkap Evaluasi Pasangan Apri/Febi, Ada Progres Positif
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
50 Atlet Raih Super Tiket, Masuk Babak Karantina Audisi Umum PB Djarum 2025
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?