Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia olahraga di Tanah Air. Salah satu pahlawan olahraga terbaik Indonesia, Purnomo Muhammad Yudhi, tutup usia pada, Jumat (15/2/2019).
Melalui keterangan yang beredar, Purnomo meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah pada pukul 09:41 WIB.
Mantan sprinter terbaik nasional ini meninggal di usia 56 tahun akibat kanker kelenjar getah bening.
"Innalilahi wainna ilahirojiun. Telah berpulang ke rahmatullah mantan sprinter nasional Purnomo Yudhi," tulis Humas PB PASI, Hendri Firzani melalui pesan singkat, Jumat (15/2/2019).
Semasa berkarier sebagai atlet, Purnomo Muhammad Yudhi kerap mengharumkan nama Indonesia.
Mantan atlet kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 12 Juli 1962 itu tercatat meraih dua medali emas SEA Games 1985 di nomor 200 m dan 4x100 m putra.
Selain di level Asia Tenggara, Purnomo juga bertaji di event-event atletik internasional lainnya.
Dirinya menjadi satu-satunya sprinter asal Asia yang mampu menembus babak semifinal nomor 100 meter putra Olimpiade 1984 Los Angeles.
Eni Nuraeni, mantan atlet yang kini menjabat sebagai pelatih sprinter PB PASI, menyebut Purnomo merupakan sosok yang yang sangat disiplin dan bersemangat.
Baca Juga: Seluruh Atlet Peraih Emas Asian Games Belum Terima Bonus Rumah
Hal itu disebutnya jadi salah satu faktor kenapa prestasi Purnomo muda bisa melejit.
"Dia itu bagus, rajin, serius, tidak main-main. Dia atlet yang punya target," ujar Eni Nuraeni saat dihubungi Suara.com, Jumat (15/2/2019).
Saat berita ini ditulis, jenazah Purnomo Muhammad Yudhi sudah dibawa ke rumah duka.
Rencananya, almarhum sprinter Purnomo Muhammad Yudhi akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hari ini.
Tag
Berita Terkait
-
Profil Klemens Awi, Pemeran Celo Epen Cupen yang Meninggal di Usia 36 Tahun
-
Yurike Sanger, Istri Rahasia Soekarno yang Wafat di Usia 81 Tahun
-
Panggung Komedi Berduka, Celo 'Epen Cupen' Meninggal Dunia
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Belum Ditentukan, Siapa yang Pantas Menjadi Nakhoda Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025