Suara.com - Kepala pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, mengimbau anak didiknya untuk mengurangi penggunaan media sosial (medsos). Hal itu dilakukan demi meningkatkan konsentrasi menuju turnamen All England 2019.
Sebagaimana diketahui, media sosial memang menjadi wadah para penggemar untuk menghujat atlet yang performanya dinilai kurang memuaskan. Praktik bully di jagat maya juga turut dialami para pebulutangkis.
Saat gelaran Indonesia Masters 2019, pasangan ganda putra andalan Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon pun tak lepas dari hujatan para warganet.
Usai mengalahkan Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto di babak perempatfinal, keduanya mendapat komentar negatif karena dinilai melakukan selebrasi kemenangan yang berlebihan.
"Ya saya sih menghimbau saja ya, jadi kalau memang para pemain terganggu, ya jangan dibuka media sosialnya," kata Herry Iman Pierngadi saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Herry yang telah melatih sektor ganda putra PBSI selama dua dekade lebih, mengakui jika perkembangan jaman tak bisa dihindari. Setiap generasi pebulutangkis memiliki ciri khasnya masing-masing.
Di era digital saat ini, Herry mengatakan jika media sosial sudah menjadi kebutuhan banyak orang termasuk atlet. Karena itu, para pelatih pun disebutnya tak memiliki kuasa untuk terus menerus mengawasi aktivitas dunia maya anak didiknya.
"Ya beda dunianya, masanya juga sudah beda. Dengan media sosial itu luar biasa perkembangannya. Tidak hanya di Indonesia, di China, di negara-negara lain juga sama," ujar Herry.
Pelatih yang dijuluki 'Naga Api' itu menyatakan dirinya tak akan sepenuhnya melarang atlet berselancar di internet. Dirinya hanya mengimbau dan berharap Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan bisa lebih bijak dalam penggunaan media sosial.
Baca Juga: Fajar/Rian Ditargetkan Lolos ke Perempat Final All England 2019
"Setiap individu atlet itu berbeda-beda, ada yang terima saja (jika di-bully warganet), ada yang merasa tidak senang, atau bahkan ada yang panas. Jadi yang terbaik ya cuek saja, tidak usah buka media sosial, itu langkah paling jitu," tukas Herry Iman Pierngadi.
Sektor ganda putra pelatnas PBSI sendiri kini tengah bersiap untuk turun di ajang All England 2019. Marcus Fernaldi Gideon dan kolega bakal bertolak ke Birmingham, Inggris pada Sabtu (2/3/2019) dan berlaga empat hari kemudian.
All England 2019 sendiri bakal berlangsung pada 6-10 Maret mendatang. Turnamen bulutangkis tertua di dunia itu akan memperebutkan hadiah uang sebesar USD 1 juta atau sekira Rp 14 miliar.
Berita Terkait
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
Rinov, Yere, Pitha, dan Lisa Putuskan Keluar Pelatnas, Ini Respons Eng Hian
-
PBSI Berambisi Kembalikan Indonesia Open Jadi Turnamen Bulutangkis Terbaik Dunia
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus