Suara.com - Olahraga elektronik atau e-Sports telah menjadi fenomena tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Namun, kemunculannya memicu pro dan kontra.
Banyak yang menyikapi e-Sports dengan positif, namun tak sedikit yang menulai olahraga berbasis game itu berdampak buruk dan terkesan hanya membuang-buang waktu.
IeSPA selaku federasi cabang olahraga e-Sports di Indonesia, menyadari jika sentimen negatif terhadap cabang olahraga baru ini masih terpelihara baik dalam masyarakat Indonesia.
Karena itu, bersama tujuh lembaga pemerintah, mereka akan coba menggodok pedoman khusus demi membentuk ekosistem e-Sports Tanah Air ke ranah yang lebih positif.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum IeSPA Angki Trijaka usai menghadiri konferensi pers jelang final Piala Presiden e-Sports 2019 di Thamrin Nine, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
"Masalah paling serius dari e-Sports di Indonesia adalah adanya tanggapan negatif khususnya dari masyarakat yang konservatif dan tak ada hubungannya dengan e-Sports itu sendiri," kata Angki.
"Karena itu harus dibahas dengan kementerian terkait agar tanggapan miring tentang e-Sports di masyarakat ini bisa diubah," sambungnya.
Angki mengatakan, isu besar yang sejak dulu melekat di masyarakat terkait e-Sports adalah main game identik dengan buang-buang waktu dan merugikan kesehatan.
Padahal, kata Angki, e-Sports di sisi lain merupakan industri kreatif baru yang berdampak positif salah satunya pada sektor perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Bertemu Bos MotoGP, Jokowi Nyatakan Indonesia Siap Gelar MotoGP 2021
"Karena itu, besok (Rabu, 13 Maret 2019) kami akan membahas hal ini," kata Angki.
Lebih jauh, Angki menjelaskan jika forum pembahasan pedoman e-Sports akan melibatkan tujuh lembaga pemerintah antara lain Kemenpora, Kemkominfo, Kemristikdikti, Kemendikbud, Kementerian Agama, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan Kantor Staf Presiden.
Aspek-aspek yang akan dibahas dalam pertemuan itu, kata Angki, adalah kesehatan atlet e-Sports, sisi pendidikan, infrastruktur ekosistem e-Sports, kajian pendidikan, dampak industri e-Sports bagi negara, pembenahan permasalahan e-Sports, serta ekosistem ICT mengenai kajian interrnet.
"Ini bukan undang-undang ya, tapi output-nya akan berbentuk pedoman e-Sports. Jadi kita bikin literasinya, sehingga pemerintah ada pedoman apa yang bisa disahkan dari e-Sports ini," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
-
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar
-
SEA Games 2025: Pemerintah Kunci Target 80 Emas, Cabor Sepakat Tancap Gas
-
Instruksi Presiden, Kemenpora Bergerak: Dualisme Organisasi Olahraga Mulai Dibenahi
-
Gandeng Kejaksaan Agung, Kemenpora Awasi Anggaran Pemuda dan Olahraga Secara Ketat
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali