Suara.com - Persaingan sengit yang terjadi antara Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas musim ini mengingatkan bos tim Mercedes, Toto Wolff akan situasi timnya pada gelaran Formula One (F1) tiga tahun lalu.
Di sepanjang empat seri pembuka balap jet darat 2019 ini, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas terlibat persaingan sengit. Keduanya saling bergantian merebut podium teratas, hingga masing-masing telah mengumpulkan dua kemenangan.
Terakhir, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas saling injak gas dalam-dalam untuk bisa menjadi yang terdepan di seri keempat F1 2019 alias GP Azerbaijan yang berlangsung di sirkuit jalan raya Baku, Minggu (28/4/2019) malam WIB.
Valtteri Bottas akhirnya keluar sebagai pemenang setelah melahap 51 lap dengan catatan waktu 1 jam 31 menit dan 52,942 detik. Ia unggul 1,5 detik dari Lewis Hamilton yang harus puas duduk di peringkat kedua.
Saat ini, pebalap asal Finlandia itu memuncaki klasemen sementara dengan perolehan 87 poin, atau hanya unggul satu angka dari Lewis Hamilton yang berada di posisi sesudah dia.
Situasi ini membuat Toto Wolff serasa deja vu, seperti mengalami kembali panasnya persaingan di paddock Mercedes pada gelaran F1 2016. Saat itu, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg saling "sikut" memperebutkan gelar juara.
Toto Wolff mengaku senang-senang saja dengan rivalitas sengit antar pebalapnya. Namun ia menegaskan jika persaingan Hamilton-Rosberg yang kerap menimbulkan gesekan di paddock Mercedes tak boleh lagi terulang.
"Perbandingan ini mengingatkan saya sedikit tentang Hamilton dan Nico Rosberg, yang kita ketahui sama-sama berpeluang memenangkan gelar juara," ujar Toto Wolff seperti dilansir Tuttomotoriweb, Selasa (30/4/2019).
"Namun kali ini kami berhak mengingatkan Hamilton dan Bottas bahwa jika mereka membuat kesalahan, duo Ferrari Sebastian Vettel dan Charles Leclerc siap mengambil alih (persaingan)," sambungnya.
Baca Juga: Hore, Tersedia 560 Unit Bus Mudik Bebas Biaya dari Dishub Jatim
Secara keseluruhan, Toto Wolff tak merasa khawatir dengan persaingan dua pebalapnya saat ini. Hamilton dan Bottas dinilainya punya sikap profesional dan saling menghormati satu sama lain.
"Hamilton dan Bottas tahu apa yang harus mereka lakukan, kami bebaskan keduanya. Bahkan sejak awal mereka saling bertarung dengan cara yang bersih tanpa mengambil risiko yang gila," tutur Toto Wolff.
"Sirkus balap jet darat masih punya 21 seri balapan lagi ke depannya, dan saya tidak ingin menghidupkan kembali apa yang terjadi di musim 2016 (saat persaingan Hamilton dan Rosberg menimbulkan konflik, Red)," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025