Suara.com - Pelatih Ganda Putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi menyebut Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus berlatih dan belajar lebih keras bila ingin melampaui pencapaian para seniornya.
Herry mengatakan, secara pengalaman dan prestasi, Fajar/Rian masih jauh tertinggal dari dua pasangan terbaik Merah Putih saat ini: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Menurut Herry, keputusan untuk menjadi pasangan yang lebih baik berada di tangan Fajar/Rian sendiri.
Namun, sebagai pelatih, Herry memberi wejangan agar pasangan peringkat enam dunia itu memiliki motivasi lebih.
"Mereka itu pasangan paling muda. Prestasi juga paling bawah diantara dua teratas lainnya. Makanya saya bilang mereka harus banyak belajar dan lihat," ujar Herry saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (17/6/2019).
"Istilahnya Hendra/Ahsan saja kan umurnya jauh di bawah mereka. Jadi Fajar/Rian latihannya tak boleh di bawah Hendra/Ahsan," sambungnya.
Lebih jauh, Herry meminta Fajar/Rian itu tak perlu berkecil hati dengan pencapaian mereka saat ini.
Persaingan ketat dalam tubuh sektor ganda putra dinilai pelatih berjuluk Naga Api itu seharusnya bisa menjadi motivasi lebih bagi Fajar/Rian yang tengah berambisi untuk lolos perdana ke Olimpiade 2020.
Baca Juga: Mengenal Howik Bebraham, Si Singa dari Jerman, Penantang Daud Yordan
"Fajar/Rian harus latihan di atas mereka (Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus). Itu salah satu motivasi. Posisi mereka kan kalau dibilang sekarang masih di bawah. Kalau latihannya sama saja, ya kapan mau lewat," pungkasnya.
Fajar/Rian dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan peningkatan dari sisi produktivitas gelar. Tahun ini, mereka telah mengantongi satu gelar, yakni Swiss Open 2019.
Tag
Berita Terkait
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Jadwal Perempat Final Korea Open 2025: Peluang Jojo Balaskan Dendam Ginting
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit