Suara.com - Djarum Foundation melalui klub binaannya, PB Djarum, akan menghentikan audisi umum pencarian bakat bulutangkis pada 2020 mendatang.
Keputusan penghentian menyusul tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut audisi itu terindikasi sebagai eksploitasi anak terselubung.
Penggunaan brand Djarum pada atribut dan kaos para peserta, dinilai KPAI sebagai upaya memasarkan produk tembakau dengan memanfaatkan tubuh anak sebagai wadah.
Keputusan PB Djarum menghentikan audisi yang telah berlangsung sejak 2006 silam itu menuai banyak tanggapan dari berbagai pihak.
Mayoritas berisi kekhawatiran lantaran klub yang bermarkas dikudus itu rutin memproduksi atlet bulutangkis berbakat.
Sebut saja Liem Swie King, Haryanto Arbi, Alan Budikusuma, Minarti Timur, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Lalu, sebenarnya bagaimana awal polemik PB Djarum dan KPAI? Berikut penjabaran Suara.com yang dirangkum dari berbagai sumber:
Awal Mula Polemik Audisi Umum PB Djarum
Sejak 2006 PB Djarum rutin menggelar audisi pencarian bakat atlet muda (11-13 tahun) yang penyelenggaraannya dilakukan diberbagai kota di Indonesia.
Baca Juga: Ini Klarifikasi KPAI soal Tudingan Eksploitasi Anak pada Audisi PB Djarum
Tahun ini, program pencarian bibit yang dinamakan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 itu direncanakan berlangsung di lima kota; Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya dan Kudus.
Tak seperti audisi-audisi tahun sebelumnya, di edisi 2019, PB Djarum mendapat respons dari Yayasan Lentera Anak dan Smoke Free Bandung.
Hal itu terjadi jelang berlangsungnya audisi tahap pertama di Bandung, Juli 2019 lalu.
"Kami melihat ini sebagai suatu masalah. Ada ratusan anak-anak mengenakan kaos dengan tulisan yang sama persis font-nya dengan merek rokok. Menurut kami ini brand image," kata Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari di hadapan wartawan, Kamis (14/2/2019).
Meski mendapat protes, audisi di kota Bandung tetap dilaksanakan pada 28 Juli 2019.
Namun, setelahnya gelombang protes semakin membesar menyusul turut direspons oleh KPAI.
Berita Terkait
-
Audisi PB Djarum Disetop, Tradisi Emas Bulutangkis di Olimpiade Terancam?
-
Tontowi: PB Djarum Larang Atlet Merokok, Kalau Ketahuan...
-
5 Berita Sport Terhits: Polemik PB Djarum-KPAI, Hukum Mati Bandar Narkoba
-
Pemerintah Akui Tak Sanggup Gelar Pencarian Bakat Semasif PB Djarum
-
Polemik PB Djarum dan KPAI, Berikut 5 Berita Hot Olahraga di Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo