Suara.com - Indonesia berhasil meraih dua medali emas di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Dari nomor beregu, skuat Merah Putih untuk pertama kalinya sukses membawa pulang Piala Suhandinata setelah di laga final mengalahkan China dengan skor 3-1, Sabtu (5/10/2019) lalu.
Sementara satu medali emas lainnya datang dari nomor perorangan melalui pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Keduanya menjadi juara dunia setelah di partai final menumbangkan pasangan China, Di Zi Jian/Wang Chang, 21-19, 21-18.
Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil mengemas dua medali perak dan satu perunggu dari nomor perorangan. Medali perak diraih pasangan ganda putri Febriana Dwipuji/Amalia Cahya Pratiwi, dan Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (ganda campuran).
Sementara satu medali perunggu datang dari sektor tunggal putra melalui Yonathan Ramlie. Yonathan terhenti di semifinal setelah kandas di tangan peringkat satu dunia Kunlavut Vitidsarn dengan skor 11-21, 10-21.
Kesuksesan Indonesia disambut baik oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti. Perempuan yang juga menjabat sebagai tim manajer Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 2019, menilai hasil yang diraih wakil-wakil Merah Putih sangat luar biasa.
"Pencapaian di WJC menurut saya luar biasa, terutama perjuangan di beregu. Anak-anak mencetak sejarah," ujar Susy Susanti dalam acara penyambutan skuat Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/10/2019) malam.
"Ke depannya, kami harapkan usaha mereka harus ekstra lagi. Jangan berhenti sampai di sini," sambungnya.
Susy juga menegaskan bahwa hasil yang diraih tim maupun wakil-wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019 merupakan hasil jerih payah PBSI dalam proses pembibitan atlet secara berkesinambungan.
"Bibit bagus itu kan hasil proses, kami menyiapkan mereka sudah bertahun-tahun lalu, nah matangnya di tahun ini," beber Susy.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2019: Kepulangan Tim Indonesia Disambut Hangat
"Untuk tahun depan pun sudah kami siapkan dari sekarang. Sepertinya yang akan lebih menonjol itu pemain putrinya, karena masih ada beberapa yang bisa ikut WJC tahun depan," ujarnya menambahkan.
Sebagai informasi, medali emas yang diraih Leo/Daniel menjadi penghapus dahaga gelar juara dunia junior dari sektor ganda putra Merah Putih. Kali terakhir sektor ganda putra Indonesia merebut medali emas Kejuaraan Dunia Junior adalah pada 1992 silam melalui pasangan Amon Santoso/Kusno.
Gelar juara dunia junior yang diraih Leo/Daniel turut mempertegas dominasi sektor ganda putra Indonesia di kancah internasional. Pasalnya, di level senior, Indonesia juga berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia melalui pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Berita Terkait
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand