Suara.com - Pertarungan menghadapi Charles Conwell jadi yang terakhir bagi petinju Patrick Day. Petinju asal Amerika Serikat tersebut meninggal dunia empat hari setelah dipukul KO lawannya.
Pertarungan berat dialami Patrick Day, Sabtu (12/10/2019) lalu. Menghadapi Charles Conwell di Wintrust Arena, Chicago, Day dibuat jatuh hingga tiga kali.
Yang paling fatal, saat Day mendapat pukulan KO untuk keempat kalinya. Saat roboh, kepala Day menghantam kanvas dengan cukup keras hingga wasit langsung menghentikan pertarungan.
Day yang jatuh dalam keadaan tak sadarkan diri langsung dibawa tim medis menuju rumah sakit.
Tim dokter menyebut bahwa Day saat itu mengalami kondisi koma dan harus menjalani operasi di bagian otaknya. Tetapi selama empat hari dalam perawatan intens, petinju berusia 27 tahun itu menghembuskan napas terakhirnya.
"Ia merupakan pribadi yang baik. Kebaikannya sisi positif, semangat serta kemurahan hatinya selalu dikenang baik oleh orang-orang terdekatnya," ungkap promotor sang petinju, Lou DiBella seperti dikutip dari cbsnews.com.
Lebih jauh, Lou membeberkan fakta bahwa Day tidak bertinju karena uang, apalagi ia termasuk sosok yang berkecukupan.
"Patrick Day tidak bertinju karena uang. Ia punya latar belakang keluarga yang bagus dari segi ekonomi, ia berpendidikan juga dan berkecukupan," terangnya.
"Tinju merupakan hal yang dicintainya. Tinju adalah jalan yang diinginkan Patrick Day untuk menginspirasi banyak orang dan sesuatu yang membuat dirinya merasa hidup," tukasnya.
Baca Juga: Mengerikan! Video Detik-detik Juara Tinju Errol Spence Kecelakaan Mobil
Berita Terkait
-
Tinju Dunia: Dilatih Pino Bahari, Ongen Saknosiwi Antusias
-
Sekilas Ongen Saknosiwi: Bermodal Rp 5 Ribu Menuju Pintu Juara Dunia Tinju
-
Presiden Direktur Mahkota: Jadi Promotor Tinju Itu Harus Gila!
-
Wawancara Gustiantira: Pertandingan Tinju di Indonesia Antara Ada dan Tiada
-
Mengenal Ongen Saknosiwi, Prajurit TNI Calon Rising Star Tinju Indonesia
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand