Suara.com - Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bakal lebih selektif dalam memilih turnamen pada tahun 2020 mendatang.
Pasangan berjuluk The Daddies ini mengindikasikan akan menurunkan jumlah turnamen bulutangkis yang akan diikuti tahun depan.
Hal ini bagian dari strategi agar mampu menjaga performa bila lolos tampil di Olimpiade 2020 Tokyo.
"Pastinya pertandingan tidak sepadat tahun ini. Kalau tahun ini level Super 300 juga kita hajar," ujar Ahsan terkait proyeksi dirinya dan Hendra di tahun 2020.
"Kalau sekarang dikurangi karena jaga badan juga. Tak bisa digeber-geber lagi. Yang jelas jumlah pertandingan harus dikurangi," sambungnya saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019).
Lebih jauh Ahsan mengatakan, bersama Hendra akan fokus mengikuti turnamen level Super 750 dan 1000.
Sementara untuk turnamen level Super 500 akan lebih selektif dipilih mana yang baik untuk diikuti.
"Soalnya ada turnamen berderet tiga minggu beruntun. Paling maksimal (harusnya) dua minggu beruntun. Takutnya kalau memaksakan badan kan jadi cedera," jelas Ahsan.
Peringkat Olimpiade
Baca Juga: Cerai dari Winny, Tontowi Absen di 3 Turnamen Bulutangkis Awal Tahun
Pada klasemen kualifikasi Olimpiade 2020 atau disebut juga dengan istilah Race to Tokyo, Hendra/Ahsan kini menduduki peringkat kedua.
Kendati belum resmi lolos, The Daddies diyakini jadi wakil Indonesia yang menemani Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ke multievent terakbar di dunia itu.
Sebab, The Minions—julukan Kevin/Marcus—kini masih aman menempati peringkat teratas klasemen menurunkan Olimpiade 2020.
Berita Terkait
-
5 Atlet Indonesia dengan Prestasi Gemilang di 2019
-
Tahun Depan, Pelatih Lebih Selektif Turunkan Kevin / Marcus, Ini Alasannya
-
Malaysia Masters: Lawan Zhang / Ou, Ahsan Teringat Momen Mendebarkan Ini
-
Dicerai, Tontowi / Winny Masih Mungkin Ikut All England, Buat Jegal Lawan
-
Cerai, Ini Rekam Jejak Prestasi Tontowi dan Winny Sepanjang 2019
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Woodball Indonesia 'Menggila' di Hong Kong! 8 Emas Jadi Bekal Tampil Ganas di SEA Games 2025
-
3 Klub IBL Ikut EPC 2025, Dewa United Target Pertahankan Gelar
-
Solo Run Fest 2025 Warnai Kota Budaya, Gubernur Jateng Soroti Sinergi Olahraga dan Pariwisata
-
Biodata Arimbi Syifana Andayani dan Tinggi Badannya, Pevoli 13 Tahun Penerus Megawati
-
Denmark Open 2025: Fajar/Fikri Jumpa Lane/Vendy di Perempat Final
-
Loran de Munck Akui Punya Darah Indonesia, Kini Sudah Tiba di Jakarta
-
Dilantik di Hadapan Gubernur, Percasi Jakarta Bidik Juara Umum di Kejurnas 2025
-
PON Bela Diri 2025: Jakarta Dominasi Judo, Jatim Berjaya di Gulat, Jabar Kuasai Taekwondo
-
Alasan Bima Perkasa dan Bali United Absen di IBL 2026 Terungkap
-
IBL Hapus Aturan Salary Cap Rp10 Miliar, Fokus ke Gaji Pemain Asing