Suara.com - Pelatih kepala sektor ganda putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi punya penilaian tersendiri terkait sepak terjang anak latihnya sepanjang kalender kompetisi 2019.
Seperti penilaian pada umumnya, juru taktik berjuluk Naga Api itu mengatakan bahwa terdapat sisi positif dan negatif yang ditorehkan Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan tahun ini.
Kepada Suara.com, Herry IP--sapaan akrab Herry Iman Pierngadi--mengaku senang dengan capaian anak latihnya tahun ini. Beberapa wakil tampil sesuai ekspektasi.
Sebagaimana diketahui, Kevin/Marcus berhasil mempertahankan posisi diperingkat satu dunia. Pasangan berjuluk The Minions itu mencatatkan delapan gelar juara tahun ini.
Di sisi lain, kebangkitan pasangan gaek Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga menjadi sorotan.
Keduanya bahkan menyodok ke peringkat dua dunia setelah berhasil memenangkan ajang-ajang besar seperti All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Berikut rapor pemain sektor ganda putra PBSI sepanjang kalender kompetisi 2019 berdasarkan penilaian pelatih Herry Iman Pierngadi:
- Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon
Nilai: 9-/10
Capaian terbaik:
juara Malaysia Masters, Indonesia Masters, Indonesia Open, Japan Open, China Open, Denmark Open, French Open, dan Fuzhou China Open.Baca Juga: Gloria Widjaja Sesalkan Hasil Undian Malaysia Masters 2020
(+) Tahun ini 8 gelar juara. Turnamen-turmamen level Super 1000 dan 750 sebagian bisa dijuarai. Hasilnya cukup baik.
(-) Gagal meraih gelar di turnamen-turnamen besar seperti All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals. - Hendra / Ahsan
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, menjuarai BWF World Tour Finals (WTF) 2019, Minggu (15/12) malam WIB. [Humas PBSI] Nilai: 9+/10
Capaian terbaik:
Juara New Zealand Open, All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals (WTF).(+) Berhasil meraih turnamen-turnamen besar seperti All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
(-) Namun gagal tampil baik di turnamen-turnamen BWF World Tour biasa. Fajar / Rian
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terhenti di perempat final SEA Games 2019 usai kalah dari Bodin Isara/Maneepong Jongjit (Thailand), Sabtu (7/12). [Humas PBSI] Nilai: 7-/10
Capaian terbaik:
Juara Swiss Open, dan Korea Open(+) Bisa menjadi penggajal musuh di berbagai turnamen
(-) Tapi penampilan masih kurang konsisten. Tahun ini cuma dua gelar juara. Tidak stabil dan masih banyak pekerjaan rumah (PR)Wahyu / Ade
Pasangan ganda putra Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, melenggang ke perempat final nomor perorangan SEA Games 2019 usai menang atas Do Tuan Duc/Pham Hong Nam (Vietnam), Jumat (6/12). [Humas PBSI] Nilai: 6+/10
Capaian terbaik:
Semifinal nomor perorangan SEA Games 2019(+) Bisa membuktikan diri di akhir tahun khususnya di nomor beregu SEA Games 2019. Tak semua pemain bisa tampil baik di nomor beregu.
(-) Di berbagai turnamen BWF World Tour belum meraih hasil yang baik. Harus lebih konsisten karena sering kalah di poin-poin kritis.
Berry / Hardianto
Pasangan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Berry Anggriawan (kiri) dan Harianto gagal mengembalikan kok ke pasangan pebulu tangkis ganda putra Jepang, Akira Koga dan Taichi Saito (kanan) pada pertandingan semifinal Yuzu Indonesia Master 2019 di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/10/2019). (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO) Nilai: 6-/10
Capaian terbaik:
Semifinal Indonesia Masters 2019 Super 100.(+) Sempat lolos semifinal Indonesia Masters 2019 Super 100
(-) Masih banyak yang harus diperbaiki. Kurang fokus dan banyak eror. Sudah dikasih kesempatan tapi tak bisa mengunakannya.
Tag
Berita Terkait
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025