Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti meminta Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tidak mendadak dalam mengumumkan penundaan suatu turnamen.
Keputusan mendadak baru-baru ini dilakukan BWF terhadap German Open 2020. Mereka resmi menunda turnamen BWF World Tour Super 300 itu pada, Rabu (26/2/2020), atau hanya satu minggu jelang pertandingan.
German Open 2020 ditunda sebagai antisipasi merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19.
Melalui keterangan resminya, BWF menghormati keputusan Kota Mulheim, Jerman, selaku tuan rumah.
Keputusan menunda turnamen dengan jarak waktu yang berdekatan dengan jadwal semula, disebut Susy cukup merugikan bagi pengurus cabang olahraga bulutangkis masing-masing negara.
"Kerugian bagi PBSI itu adalah perihal akomodasi. Apakah uang pembelian tiket pesawat dan hotel ini bisa dikembalikan kami belum tahu," ujar Susy Susanti saat dihubungi Suara.com, Jumat (28/2/2020).
"Kalau bisa kami minta kepastian sedini mungkin dari BWF. Karena ini terkait dengan pembiayaan sewa hotel dan tiket pesawat yang sudah kami booking dari jauh-jauh hari," tambahnya.
Di samping merugikan secara materiil, penundaan berbagai turnamen, kata Susy, juga merugikan para pebulutangkis dari segi immateriil, yaitu terkait pengumpulan poin Olimpiade 2020.
"Kerugian finansial dari German Open saat ini masih dalam perhitungan. Secara detail saya kurang tahu karena itu bagian keuangan PBSI," jelas Susy.
Baca Juga: Intip Ruangan Rahasia Valentino Rossi, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk
"Di sisi lain memang ada juga kerugian poin. Tapi semua atlet kan merasakan hal yang sama. Kami sadari situasi saat ini memang kurang kondusif," tandas Kabid Binpres PBSI Susy Susanti.
Berita Terkait
-
Tiba di Pulau Sebaru Kecil, WNI Pekerja Kapal World Dream Siap Dikarantina
-
Positif Virus Corona, WNI di Taiwan Ini Malah Main TikTok
-
Dinkes Batam Pastikan WNA yang Meninggal Bukan Karena Corona COVID-19
-
Perawat di Wuhan Sudah Lelah Fisik & Mental Tangani Pasien Corona Covid-19
-
Kena Imbas Covid-19, Pasokan Bahan Baku Coca-Cola Terancam Langka
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor