Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan, bakal lebih teliti menentukan turnamen yang akan diikuti atlet selama pandemi virus Corona masih ada.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah merilis jadwal baru turnamen bulutangkis internasional di tengah pandemi Covid-19.
Hyderabad Open 2020 di India, jadi turnamen pembuka kelanjutan jadwal baru BWF World Tour 2020 pada 11-16 Agustus mendatang.
Kendati jadwal bulutangkis terbaru sudah dirilis, Susy meragukan rencana BWF kembali menggulirkan kompetisi bisa berjalan mulus lantaran krisis kesehatan masih melanda dunia.
"Kami lihat situasi saat ini belum mendukung. Turnamen di India juga dengar-dengar akan ditunda lagi," kata Susy saat dihubungi Suara.com.
"Kami nanti akan rapat, memang ada skala priortias. Tapi seperti yang saya bilang, akan banyak pertimbangan."
"Intinya pasti kami mementingkan kesehatan dan keselamatan atlet. Kami lihat adakah kepentingannya kita ikut turnamen itu. Jadi banyak hal," tambahnya.
Lebih jauh, Susy juga mengatakan BWF hingga kini belum memberikan pembaruan informasi terkait keberlangsungan kompetisi.
Salah satunya soal denda apabila pebulutangkis absen dari sebuah turnamen.
Baca Juga: Impian Legenda MotoGP Mick Doohan yang Gagal Tercapai: Tandem dengan Rossi
Untuk diketahui, BWF memiliki aturan bahwa setiap pebulutangkis harus mengikuti minimal 12 turnamen BWF World Tour dalam setahun.
Jika seorang atlet mundur atau absen dari salah satu turnamen yang telah ditentukan BWF, maka akan terkena denda 5 ribu dolar AS (sekitar Rp 72,5 juta).
"Belum ada (pemberitahuan lebih lanjut dari BWF). Mungkin BWF sedang kerja keras bagaimana melaksanakan pertandingan dengan tetap menjaga situasi dan keamanan atlet," tandas Kabid Binpres PBSI Susy Susanti.
Berita Terkait
-
PBSI Susun Protokol Jelang Pemberlakuan New Normal di Indonesia
-
Mulai Pekan Ini, Program Latihan Kevin Sanjaya Cs Kembali Normal
-
Kisah Bona Septano: Frustrasi di Bulutangkis 'Nyasar' Jadi Pilot
-
Soal Jadwal Baru BWF, Herry IP Ingin Kevin Sanjaya Cs Fokus ke 2021
-
Pemerintah Usung New Normal, Begini Tanggapan Mohammad Ahsan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat