Suara.com - Indonesia memiliki segudang petinju berbakat yang pernah atau kekinian masih mewarnai kancah tinju dunia.
Beberapa diantaranya menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih gelar juara dunia.
Berikut beberapa juara dunia tinju dari Indonesia:
1. Ellyas Pical
Ellyas Pical merupakan petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia.
Petinju yang aktif bertarung pada medio 1982 hingga 2000 itu, kali pertama meraih sabuk juara dunia pada 1985 di Jakarta.
Petarung yang lahir di Saparua, Maluku, 24 Maret 1960 merebut titel juara dunia kelas terbang super IBF usai menang TKO atas Ju Do Chun.
Ellyas Pical tercatat telah menjalani 26 pertarungan. Rinciannya 20 kali menang, satu seri dan lima kali kalah.
2. Nico Thomas
Baca Juga: Bantah Arum soal Maju Capres Filipina, Pacquiao: Kami Hanya Bicara Tinju
Lahir di Ambon, Maluku, 10 Juni 1966, Nico Thomas memulai karier dari tinju amatir.
Prestasinya di amatir yakni meraih medali perak SEA Games 1985 dan medali emas Piala Presiden 1986.
Nico Thomas memulai debut di kancah tinju profesional pada 3 November 1986.
Namanya mulai melambung setelah merebut sabuk juara dunia kelas terbang mini IBF dari tangan juara bertahan Samuth Sithnaruepol.
Secara keseluruhan Nico Thomas menjalani 58 pertarungan dengan rincian 29 kali menang, 23 kalah, dan enam kali seri.
3. Muhammad Rachman
Muhammad Rachman merupakan petinju asal Merauke, Papua. Dia aktif bertinju pada medio 1993-2016.
Petinju berjuluk Predator itu meraih gelar juara dunia kelas terbang mini IBF pada 2004 setelah menang angka atas Daniel Reyes (Kolombia).
Rachman mampu mempertahankan sabuk juara dunia tersebut selama tiga tahun, sebelum takluk di tangan petinju Filipina, Florente Condes pada 2007.
Menjelang usia 40 tahun, Rachman membuat kejutan dengan merebut sabuk juara dunia kelas terbang versi WBA pada tahun 2011, dengan memukul KO Ekkawit Songnui dari Thailand.
Total Muhammad Rachman bertarung sebanyak 83 kali. Rinciannya 65 kali menang, 13 kalah, dan lima seri.
4. Chris John
Chris John merupakan petinju kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, yang aktif berkarier dari 1998 hingga 2013.
Petinju berjuluk The Dragon merupakan salah satu petarung terbaik Indonesia di zamannya.
Dia merupakan peraih gelar juara dunia kelas bulu WBA (Super) dan mampu mempertahankan titel itu dari 2004 hingga 2013.
5. Daud Yordan
Daud Yordan memulai debut profesional pada 2005. Petinju yang juga dikenal dengan nama Cino itu kekinian menjadi petarung paling bersinar di Tanah Air.
Daud Yordan merupakan petinju pertama Indonesia yang meraih sabuk juara dunia di tiga kelas berbeda.
Gelar juara dunia pertama diraih Daud pada 2012 di Marina Bay, Singapura. Saat itu dia meraih gelar juara dunia kelas bulu IBO usai memukul KO petinju Filipina, Lorenzo Villanueva.
Setahun berselang, Daud kembali mengukir prestasi. Naik ke kelas ringan, Cino sukses meraih gelar juara dunia IBO pada 14 April 2013 usai menekuk Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan).
Teranyar, Daud menambah koleksi gelar juara dunia lewat pertarungan yang berlangsung di Kota Batu, Malang, 17 November 2019.
Dalam perebutan gelar juara dunia kelas ringan super IBA, Daud menang TKO ronde kedelapan atas petinju Afrika Selatan, Michael Mokoena.
Kekinian Daud Yordan memiliki rekor tanding 40 kali menang, empat kalah, dan satu kali no contest.
6. Tibo Monabesa
Mantan sopir angkot dan kuli bangunan ini mengharumkan nama Indonesia setelah menjadi juara dunia kelas terbang ringan IBO pada 7 Juli 2019.
Dalam duel di GOR Flobamora, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Tibo Monabesa mengalahkan sang lawan Omari Kimweri dari Australia, dengan kemenangan angka mutlak.
Tibo Monabesa menjadi petunju NTT pertama yang menjadi juara dunia tinju.
Saat ini rekor tandingnya adalah 20 kali menang, sekali kalah, dan dua seri.
Ongen Saknosiwi menjadi petunju teranyar Indonesia yang mampu mempersembahkan gelar juara dunia bagi Merah Putih.
Kendati baru meniti karier pada 2016, pemuda kelahiran Waenibe, Maluku, 15 Juli 1994 itu mampu menunjukan taji.
Ongen hanya butuh delapan pertarungan dalam kariernya sebelum menasbihkan diri sebagai juara dunia baru dalam perebutan sabuk lowong kelas bulu IBA.
Dia meraih sabuk tersebut usai mengalahkan lawannya dari Filipina, Marco Demecillo, dalam duel yang berlangsung di Jatim Park 3, Kota Batu, Malang, 17 November 2019.
Tag
Berita Terkait
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Asal Usul Feike Muller The Next Jay Idzes: Satu Kampung dengan Ellyas Pical
-
Daud Yordan Kasih Pesan ke Kambosos: Saya Tidak Datang untuk Kalah!
-
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di Rumah Sakit, Dikabarkan Penyakit Jantung Koroner
-
Rekam Jejak Daud Yordan: Anggota DPD RI, Juara Dunia yang Cuma 4 Kali Kalah, Kini Bersiap Hancurkan George Kambosos Jr
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit