Suara.com - Pebalap Suzuki Ecstar, Joan Mir mengaku kesal dengan keputusan race direction karena tetap memberikan podium ketiga MotoGP Styria 2020 pada Pol Espargaro.
Menurut Mir, pebalap Red Bull KTM itu terlebih dulu melanggar aturan sebelum garis finis, tepatnya di tikungan kesembilan sirkuit Red Bull Ring.
Mir, yang finis di peringkat keempat, menuding keputusan Espargaro telah melintas di garis hijau yang seharusnya tidak diperbolehkan.
Pada tayangan ulang, Pol Espargaro memang terlihat melebar ke sisi luar dan terus memacu motornya demi bisa mengamankan posisi terdepan yang pada akhirnya dicuri Miguel Oliveira.
“Saya benar-benar marah dengan keputusan itu. Rasanya tidak adil,” kata Joan Mir dikutip dari Autosport, Senin (24/8/2020).
“Jika kalian melihat ulang, di dua tikungan terakhir, Pol mengambil bagian dalam dan melebar. Jack Miller kemudian mengambil posisinya, sementara Pol terus membalap di luar,” tambahnya.
Mir naik pitam merujuk fakta bahwa kejadian serupa, di mana pebalap menyentuh garis hijau di sirkuit Red Bull Ring juga terjadi di kelas Moto2.
Jorge Martini harus kehilangan kans meraih podium Moto2 Styria 2020 lantaran ban motornya menyentuh garis hijau, serupa yang dilakukan Pol Espargaro.
“Bagi saya, tidak masuk akal jika mereka tidak memberikan penalti akan hal ini,” tutur Joan Mir.
Baca Juga: Curhat Vinales Lompat dari Motor di Saat Kecepatan Tembus 220 Km/jam
Pol Espargaro finis di peringkat ketiga MotoGP Styria 2020. Pebalap 29 tahun itu kehilangan podium juara setelah disalip di tikungan terakhir oleh Miguel Oliveira dan Jack Miller.
Berita Terkait
-
Susunan Pembalap MotoGP 2026: Dominasi Ducati, Stabilitas KTM, Gebrakan Yamaha!
-
Pembalap Honda Joan Mir Tentang Sirkuit Mandalika: Desain Aneh Serta Sangat Berbahaya!
-
Sudah Jatuh 15 Kali Musim Ini, Joan Mir: Sebagian Salah Saya, Sisanya Bukan
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman
-
Kerap Jatuh saat Balapan, Joan Mir Makin Akrab dengan Gravel dan Marshal
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki
-
Para Badminton Internasional 2025: 24 Negara Berlaga di Kota Solo
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Kemenpora Fokus Pembinaan Atlet Demi Raih Prestasi Dunia
-
Kemenpora Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga yang Layak dan Modern
-
Jumpa Ketua Komisi Olahraga Filipina, Kemenpora Kolaborasi Demi ASEAN Menuju Prestasi Olimpiade
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
Indonesia Masters 2025: Kejutan, Mutiara Ayu Puspitasari Permalukan Unggulan Kedua
-
Indonesia Masters 2025: Prahdiska Bagas Shujiwo Targetkan Jadi Juara
-
Pelita Jaya Perpanjang Kontrak Agassi Yeshe Goantara untuk IBL 2026
-
PON Bela Diri 2025 Panen Pujian, Atlet Jateng dan Papua Barat Bersinar