Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto mengungkapkan pihaknya tengah kebingungan untuk menentukan atlet yang layak mendapat promosi dan degradasi di akhir tahun.
Budiharto memaparkan bahwa pandemi virus corona yang berimbas pada penundaan atau pembatalan turnamen, turut berdampak pada penilaian pebulutangkis nasional.
Dengan minimnya turnamen yang diikuti tahun ini, PBSI disebut Budiharto kesulitan untuk menentukan indikator apa yang membuat atlet layak dicoret atau dipromosikan ke pelatnas.
Setelah dunia dilanda pandemi virus Corona, kompetisi internasional dihentikan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sejak Maret, tepat selepas berakhirnya All England 2020.
Setelah itu praktis Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan tak memiliki wadah kompetisi resmi. Mereka hanya berlatih di pelatnas sambil mengikuti dua kali ajang simulasi.
Ajang simulasi pertama adalah PBSI Home Tournament yang berkategori individual. Kompetisi itu berlangsung pada akhir Juli lalu.
Sementara ajang uji coba kedua bertajuk Simulasi Piala Thomas dan Uber 2020. Kompetisi kategori beregu putra dan putri itu bergulir awal September lalu.
"Situasi saat ini masih tidak menentu, jadi semua saling menunggu, belum ada keputusan mengenai promosi dan degradasi," kata Achmad Budiharto dalam rilis yang diterima suara.com.
"Kalau menurut AD/ART seharusnya ada promosi dan degradasi di setiap akhir tahun, tapi kami sulit menentukan dasarnya karena atlet tidak mengikuti turnamen," tambahnya.
Baca Juga: Imbas Pandemi, PBSI Ajukan Penundaan Musyawarah Nasional
Hasil di dua ajang simulasi serta capaian di Kejuaraan Nasional tahun ini juga disebut Budiharto tak bisa jadi acuan penilaian promosi dan degradasi. Kejurnas sendiri belum diketahui kapan bisa dilangsungkan.
Di samping kesulitan menentukan indikator promosi dan degradasi, PBSI lebih memilih untuk fokus menatap kalender kompetisi tahun depan.
Kompetisi 2021 dipercaya bakal berlangsung ketat lantaran banyaknya turnamen mayor yang berlangsung seperti Olimpiade, SEA Games, hingga Piala Sudirman.
"Pertama, kami harus lihat dulu jadwal dari BWF seperti apa, dari situ bisa ditentukan strategi untuk menentukan target-target yang utama," kata Budiharto.
Berita Terkait
-
Final SEA Games 2025: Ekspresi Tak Percaya Alwi Farhan Usai Raih Emas Tunggal Putra
-
Jaga Tradisi Juara, Magelang Tutup Rangkaian Program PBSI Kenalkan Bulu Tangkis Usia Dini
-
Indonesia Kian Dekat Emas Pertama SEA Games 2025, Indra Wijaya Sebut Pemain Siap Tempur
-
Jadwal Final Bulutangkis SEA Games 2025: Besok Indonesia Rebut 2 Medali Emas?
-
Jadwal Semifinal SEA Games 2025 Hari Ini: Berikut Susunan Pemain Indonesia vs Singapura
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan