Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota masuk Guinness World Records atas pencapaiannya di kalender kompetisi 2019.
Momota tercatat sebagai tunggal putra pertama yang berhasil meraih 11 gelar juara dalam periode satu musim. Pencapaian itu melampaui legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei.
Chong Wei yang telah pensiun pada Juni 2019 sempat memegang rekor sebagai tunggal putra dengan gelar terbanyak dalam satu musim yakni pada 2010, dengan 10 kali juara.
“Saya sangat senang mendapat sertifikat sebagai pemegang Guinness World Records," kata Kento Momota dikutip dari laman resmi BWF, Kamis (19/11/2020).
Kendati berhasil meraih penghargaan bergengsi itu, Kento Momota enggan berpuas diri. Tunggal putra peringkat satu dunia ini bertekad untuk memecahkan rekor yang saat ini dia pegang.
“Ini bukan hanya kekuatan saya, tetapi dukungan dari orang-orang di sekitar saya," beber Momota.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk bermain bulu tangkis setiap hari sehingga saya bisa memecahkan rekor ini juga. Terima kasih atas dukungan Anda yang tiada henti!," tambahnya.
Momota mengawali musim 2019 dengan kekalahan mengejutkan di babak pertama di Malaysia Masters, dan kemudian dikalahkan di final Indonesia Masters oleh Anders Antonsen.
Gelar pertamanya tahun itu baru datang di German Open. Dia kemudian kembali meraih juara pada tur Eropa tepatnya di All England.
Baca Juga: Hendra / Ahsan Dinilai Pantas Jadi Pahlawan Bulutangkis
Setelah kekalahan putaran kedua di Malaysia Open, Momota memenangkan mahkota berturut-turut di Singapura dan Wuhan (Kejuaraan Bulu Tangkis Asia).
Sejak Juli dan seterusnya dia tak terkalahkan dengan memenangkan delapan gelar dari sembilan turnamen. Raihan gelarnya termasuk Japan Open, World Championships, China Open, Korea Open, Denmark Open, Fuzhou China Open dan BWF World Tour Finals.
Setelah memenangkan gelar BWF World Tour Finals 2019, Kento Momota mengaku senang. Dia menganggap itu adalah pencapaian yang luar biasa setelah sempat dihukum larangan bertanding pada 2016 silam.
“Ini adalah yang tersulit dari semua turnamen, karena semua pemain top ada di sini, jadi saya sangat senang memenangkannya," kata Kento Momota.
"Saya juga senang memenangkan 11 turnamen tahun ini, itu adalah kenangan yang luar biasa. Sekarang saya harus melihat ke depan dan terus menjadi lebih baik."
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite
-
Hany Budiarti Siap 'Comeback' di Proliga 2026 usai Punya Momongan? Begini Jawabannya
-
Jakarta Livin Mandiri Rekrut Yolla Yuliana untuk Proliga 2026
-
Mental Baja, Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Semifinal Kumamoto Masters 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Menuju SEA Games 2025: Tim Review Finalisasi Peta Medali Kontingen Indonesia
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
Tangerang Hawks Lepas Nikholas Mahesa
-
Indonesia International Challenge 2025: 5 Ganda Campuran Amankan Tempat di Perempat Final
-
Indonesia International Challenge 2025: 7 Tunggal Putra Tuan Rumah Melaju ke Perempat Final