Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengharapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengevaluasi sistem penyelenggaraan turnamen internasional yang dilangsungkan di tengah pandemi COVID-19.
Zainudin berharap insiden yang mengecewakan Indonesia dalam All England beberapa waktu lalu tidak terulang kembali pada turnamen-turnamen lain yang menjadi ajang kualifikasi untuk Olimpiade 2021.
"Mudah-mudahan ada evaluasi besar-besaran tentang sistem penyelenggaraan turnamen dengan kebijakan masing-masing negara dalam menangani COVID-19," kata Zainudin di Kota Malang, Jawa Timur seperti dimuat Antara, Jumat (26/3/2021).
Zainudin menambahkan, dalam upaya menangani penyebaran virus corona setiap negara memiliki cara yang berbeda sehingga BWF perlu menyesuaikan sistem penyelenggaraan turnamen.
Menurut Zainudin, BWF telah menyampaikan permohonan maaf ke Indonesia mengenai insiden yang menimpa Indonesia dalam All England.
"Buat saya, kejadian di Inggris jangan terulang pada turnamen berikutnya. Karena kita masih menghadapi turnamen untuk Olimpiade," kata Zainudin.
Tim All England Indonesia diwajibkan menjalani karantina mandiri selama sepuluh hari setelah satu pesawat dengan penumpang yang terpapar COVID-19 dalam perjalanan dari Istanbul menuju Birmingham.
Kewajiban melakukan karantina harus dilakukan tim Indonesia meskipun sudah dites negatif COVID-19 setiba di Birmingham. Kewajiban karantina ini membuat Indonesia tidak bisa meneruskan All England sehingga memutuskan mundur.
Baca Juga: Dianggap Lebay Tanggapi Insiden All England 2021, Praveen Jordan Ngamuk
Berita Terkait
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
Pengiriman Atlet ke SEA Games Terhalang Anggaran, Erick Thohir Lobi Menkeu?
-
Erick Thohir Usulkan Dana Pensiun Atlet: Penghargaan Layak untuk Pahlawan Bangsa
-
Indra Sjafri Jadi Pelatih U-23, Bagaimana Nasib Gerald Vanenburg? Jawaban PSSI Mengejutkan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia