Suara.com - Atlet dan ofisial Kontingen Indonesia untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Tokyo akan dibebaskan dari kewajiban karantina mandiri selama 14 hari setibanya di Jepang.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Rima Ferdianto, panitia penyelenggara Tokyo 2020 hanya mewajibkan seluruh peserta menjalani tes swab PCR.
“Tidak ada (karantina). Di sana nanti akan ada tes swab harian langsung, tanpa karantina. Tapi meski tanpa karantina, prosedur prokesnya ketat sekali karena setiap hari akan ada tes swab PCR,” kata Rima kepada ANTARA dari Jakarta, Rabu (3/6/2021).
"Nanti mereka yang menentukan berapa hari kami harus tes swab. Jadi ada prosedur yang harus dilalui dan itu dilakukan di rumah sakit yang ditunjuk oleh mereka dan laboratorium yang melakukan tes PCR," sambung dia.
Terkait kemungkinan karantina atlet sebelum keberangkatan, Rima mengaku NPC Indonesia masih membahas apakah hal itu diperlukan atau tidak.
“Kebijakan soal karantina sebelum keberangkatan, kami masih menunggu arahan dari CLO (COVID-19 License Officer) kami. Bagaimana pertimbangan CLO nanti kami hanya perlu mengikuti arahan,” ucap dia.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry Kono.
Menurut Ferry, para atlet yang akan tampil dalam Olimpiade Tokyo tidak diwajibkan menjalani karantina mandiri di Jepang, namun KOI membuka opsi untuk melakukan karantina atlet di Pelatnas masing-masing cabang olahraga.
“Bukan karantina di Jepang, tetapi kami karantina dilakukan di Pelatnas masing-masing. Jadi beberapa hari sebelum berangkat dikarantina lalu cek kesehatan bersama-sama. Itu opsi,” ujar Ferry.
Baca Juga: Waduh, Jepang Akan Bagi Suvenir Kondom Untuk Atlet Olimpiade Tokyo!
Panitia Penyelenggara Tokyo 2020 memberi kemudahan persyaratan bagi lebih dari 1.600 staf dan atlet asing yang terlibat dalam Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo yang akan memasuki Jepang selama periode lebih dari satu setengah bulan hingga pertengahan Mei, demikian Kantor Berita Kyodo.
Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan akan ada 1.649 peserta tiba di Jepang antara 1 April hingga 16 Mei.
Dari jumlah tersebut, 1.432 peserta, termasuk atlet untuk acara uji coba dan personel broadcasting, dibebaskan dari persyaratan karantina mandiri selama 14 hari di Jepang.
Orang-orang ini diizinkan beraktivitas sesuai dengan pekerjaan mereka menggunakan area dan transportasi umum, setelah karantina tiga hari asalkan mereka melakukan tes COVID-19 pada hari ketiga, kedelapan dan ke-14 kedatangan mereka.
Berita Terkait
-
Naufal Takdir Al Bari: Kisah Singkat Pesenam Muda Berbakat yang Meninggal Dunia di Rusia
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
Jadwal dan Syarat Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand