Suara.com - Di sepanjang sejarah Olimpiade, terdapat banyak contoh atlet muda yang sangat berbakat yang membuat dampak besar di panggung olahraga dunia, dan di Olimpiade Tokyo tahun ini, Hend Zaza siap menorehkan prestasi.
Hend Zaza merupakan atlet tenis meja berusia 12 tahun asal Suriah. Olimpiade Tokyo akan menjadi debutnya di ajang multievent empat tahun itu.
Bintang tenis meja Suriah itu meraih tiket Olimpiade pada Februari 2020, saat ia mengalahkan Mariana Sahakian dari Lebanon yang berusia 42 tahun di babak kualifikasi Asia.
Dia adalah pemain tenis meja Suriah pertama yang memenangkan gelar nasional di semua tingkatan.
"Ini adalah hadiah untuk negara saya, orang tua saya, dan semua teman saya," kata Zaza.
Seperti anak-anak Suriah lainnya, sebagian besar masa kecil Zaza ditandai dengan perang saudara Suriah, dan meskipun dia menganggap tenis meja sebagai pelarian, perang selalu tetap ada.
Pemadaman listrik yang terus-menerus telah menyebabkan sejumlah sesi pelatihannya ditunda, karena berlangsung di dalam ruangan di sebuah ruangan dengan empat meja rusak dan lantai yang reyot, tetapi bahkan itu tidak mengurangi keinginannya yang tak terbendung untuk menjadi peraih medali Olimpiade lewat tenis meja.
Olahraga Ada dalam Darahnya
Zaza adalah anak bungsu dari lima bersaudara, dengan empat kakak laki-laki, dan ayahnya adalah mantan pemain sepak bola dan sekarang menjadi guru senam.
Baca Juga: Tak Ada Tim Inggris di Sepak Bola Putra Olimpiade, Ini Alasannya
"Olahraga ada dalam darah saya," katanya dalam wawancara dengan CGTN.com yang dikutip Marca, Jumat (23/7/2021).
"Keluarga saya telah memberi saya dukungan yang sangat besar sejak hari-hari awal saya dan, sebagai yang termuda, mereka sangat memperhatikan saya.
"Mereka membantu saya untuk maju dalam olahraga."
Dia tidak mengabaikan studinya, karena dia menyukai matematika dan mengaku sebagai penggemar Harry Potter. Tetapi saat ini, dia fokus untuk membuat dampak besar di Olimpiade Tokyo.
Berita Terkait
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dari TK hingga SMA, Ribuan Pelajar Siap Bersaing di Kompetisi Matematika IOB 2025
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev