Suara.com - Perjalanan atlet ganda putri Indonesia, Greysia Polii, di Olimpiade sangat berliku. Pernah didiskualifikasi di Olimpiade London 2012, hampir pensiun usai gagal di Olimpiade Rio 2016, kini bersama pasangan mudanya, Apriyani Rahayu dia berhasil menembus partai final Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil melaju ke final Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan wakil Korea Selatan, So Hee-lee/Shin Seung-chan dengan skor 21-15 dan 21-11, Sabtu (31/7/2021).
Greysia/Apriyani dipastikan membawa pulang medali emas atau perak ke Indonesia usai partai final nanti dimainkan. Ini juga rekor baru bagi ganda putri Indonesia yang berhasil membawa pulang medali sepanjang gelaran Olimpiade.
Bagi Greysia Polii tentu prestasi ini sangat spesial mengingat perjuangannya sepanjang Olimpiade yang pernah diikutinya.
Melihat sembilan tahun ke belakang, Gresya Polii harus mengalami pahitnya diskualifikasi. Saat itu, Greysia Polii masih berpasangan dengan Meiliana Jauhari.
Greysia Polii bersama Meiliana Jauhari didiskualifiasi pada Olimpiade London 2012 karena dianggap melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak Grup C cabor bulu tangkis menghadapi wakil Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung.
Pasangan Indonesia ini disinyalir mengalah agar tidak bertemu dengan ganda putri Tiongkok kala itu, Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempatfinal. Mereka didiskualifikasi BWF dan tidak dapat melanjutkan perjuangan di Olimpiade London 2012.
Di edisi Olimpiade selanjutnya, nasib baik juga tidak memihak Greysia Polii. Pada Olimpiade Rio 2016, Greysia Polii berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Awalnya, mereka sukses menjadi juara grup dan bertemu pasangan Tiongkok, Yu Yang/Tang Yuanting di babak perempatfinal. Hasilnya Nitya/Greysia langsung kalah dua set dengan skor 11-21 dan 14-21.
Baca Juga: Noraknya Atlet Israel Rusak Kasur 'Anti-seks' Olimpiade Tokyo Bikin Geram Warga Jepang
Pasca Olimpiade 2016, Nitya mengalami cedera serius dan harus pensiun. Hal itu ternyata juga memengaruhi Greysia Polii yang sempat berpikir untuk berhenti dari olahraga.
Akan tetapi, sang pelatih yang bernama Eng Hian dan keluarganya membujuk Greysia Polii agar terus bermain. Lalu, muncullah sosok Apriyani Rahayu yang dipasangkan dengan Greysia Polii.
"Pada 2017 saya di tim nasional dan ingin keluar ketika pasangan saya (Maheswari) cedera dan harus menjalani operasi. Tapi pelatih berkata tunggu sebentar dan bantulah pemain muda untuk bersinar dan dia (Apriyani) datang," cerita Greysia Polii seperti dikutip dari situs resmi BWF.
"Dia bangkit entah dari mana, pada 2017 ketika saya hendak pensiun usai Rio 2016. Saya tidak muda lagi, tapi akhirnya dia (Apriyani) bangkit, lama sekali menunggunya."
"Dan kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand. Saya seperti, Ya tuhan, saya hars berlari selama empat tahun lagi!" tegasnya.
Greysia Polii juga mengenang bahwa momen pahitnya di Olimpiade London 2012 membantunya untuk tidak pernah berhenti bermimpi.
Berita Terkait
-
Cara Main Greysia-Apriyani Naikkan Semangat Indonesia Raih Emas Olimpiade Tokyo
-
Lolos Final Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriani: Kami Ingin Berikan yang Terbaik
-
Greysia/Apriyani Lolos Final Olimpiade Tokyo, Media Asing Langsung Heboh!
-
Sejarah Bulutangkis Indonesia, Greysia/Apriyani Lolos ke Final Olimpiade Tokyo
-
Olimpiade Tokyo: Kalahkan Wakil Korea Selatan, Greysia/Apriyani Melaju ke Final
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev