Suara.com - Kekecewaan mendalam diungkapkan atlet lari Olimpiade Tokyo 2020 perwakilan Inggris Raya, Tom Borsworth soal makanan yang disediakan panitia.
Bintang tim Inggris Raya, Tom Bosworth mengecam panitia Olimpiade Tokyo 2020 usai menyebut akomodasi yang diberikan seperti di penjara dan kualitas makanan yang buruk.
Lintasan lari dan maraton untuk atlet putra serta putri memang dipinahkan 500 mil ke utara Tokyo guna mengantisipasi perubahan cuara.
Cara itu dilakukan untuk menghindari cuaca musim panas Jepang yang kemungkinan besar membuat para atlet kewalahan sebelum bertanding.
Kondisi tersebut memaksa para atlet lari berada jauh dari perkampungan atlet yang telah disediakan sebagai tempat istirahat selama ajang digelar.
Usut punya usut pemilihan tempat istirahat atlet lari di Sapporo mendapat kecaman keras dari salah satu bintang Inggris Raya, Tom Bosworth.
Pemilik peringkat keenam Olimpiade Rio 2016 di nomor 20 km itu mengecam keras pelayanan dan akomodasi buruk untuk para atlet lari pesaing tuan rumah.
Melalui akun Twitter pribadi, Bosworth menunjukkan makanan yang dikonsumsi atlet selama di Sapporo yang menurutnya sudah tidak layak konsumsi karena dingin.
Panitia olimpiade pun diseret, ia mempertanyakan keuntungan dari gelaran olahraga dunia empat tahunan itu digunakan untuk apa.
Baca Juga: Profil Nurul Akmal, Atlet Angkat Besi Wanita Indonesia
Akibat kondisi yang dirasakan itu, Bosworth menilai perkampungan atlet lari di Sapporo bagaikan penjara.
"Hei IOC Media, Anda tahu jutaan kantong uang yang Anda hasilkan dari Olimpiade?" tulis Tom Bosworth.
"Apakah ada peluang di pekan kami bertanding, kami bisa mendapatkan makanan? makanan sesungguhnya.
"Bukan slop dingin, bawang kukus atau pasta setengah matang. Ini adalah puncak olahraga, Sapporo terasa seperti penjara.
"Selamat dayang di ruang makan sekolah yang penuh keringat dan didapat dari kerja keras seumur hidup." tulisnya lagi.
Buntut dari keluhan Boswort, The Sun melaporkan bahwa tim Inggris Raya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai hal itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
Terkini
-
Biodata Arimbi Syifana Andayani dan Tinggi Badannya, Pevoli 13 Tahun Penerus Megawati
-
Denmark Open 2025: Fajar/Fikri Jumpa Lane/Vendy di Perempat Final
-
Loran de Munck Akui Punya Darah Indonesia, Kini Sudah Tiba di Jakarta
-
Dilantik di Hadapan Gubernur, Percasi Jakarta Bidik Juara Umum di Kejurnas 2025
-
PON Bela Diri 2025: Jakarta Dominasi Judo, Jatim Berjaya di Gulat, Jabar Kuasai Taekwondo
-
Alasan Bima Perkasa dan Bali United Absen di IBL 2026 Terungkap
-
IBL Hapus Aturan Salary Cap Rp10 Miliar, Fokus ke Gaji Pemain Asing
-
Honda: Ducati Beruntung Punya Marc Marquez
-
Jadi Anak Baru di MotoGP, Toprak Razgatlioglu Tegaskan WSBK Juga Kompetitif
-
Susunan Pembalap MotoGP 2026: Dominasi Ducati, Stabilitas KTM, Gebrakan Yamaha!