Suara.com - Langkah hukum menjadi jalur yang diambil kapten tim voli putri China di Olimpiade Tokyo 2020, Zhu Ting setelah gagal memberi medali emas untuk negaranya.
Reputasi dan nama baik Zhu Ting rusak setelah gelaran Olimpiade Tokyo 2020, mirisnya yang menjadi perusak adalah masyarakat negaranya sendiri.
Gagal membawa medali emas Olimpiade Tokyo 2020 untuk China menjadi faktor utama netizen Negeri Tirai Bambu mengolok-olok Zhu Ting.
Banyak masyarakat negara tersebut yang diklaim sengaja merusak nama baik Zhu Ting lewat internet setelah tim volo putri China gagal bersinar di olimpiade.
Hingga akhirnya Zhu Ting memilih untuk menempuh jalur hukum mengatasi persoalan tersebut,ia sudah melaporkan banyak orang yang menjelekkan namanya.
Dilansir dari Shine, Zhu telah memasukkan laporan atas kasus pencemaran nama baik ke Kepolisian Shanghai dengan melampirkan bukti-bukti yang ada.
Bukti yang dilampirkan dalam laporan tersebut berdasarkan netizen yang telah menyerangnya sejak 19 Juli sampai 2 Agustus.
Zhu Ting juga sudah mengunggah foto dari laporan yang telah dibuatnya pada akun media sosial Weibo pribadi dan mengaku tinggal menunggu persidangan.
"Selanjutnya, pengadilan," tulis Zhu Ting pada unggahan akun media sosial pribadi seperti dikutip Shine.
Baca Juga: Atlet BMX Indonesia akan Jalani TC Jangka Panjang di Belanda demi Olimpiade Paris 2024
Raihan minor memang didapat tim voli putri China di gelaran Olimpiade Tokyo 2020, berstatus juara bertahan justru tersingkir di fase grup.
Tim voli putri China dipaksa mengakui keunggulan tim Turki, Amerika Serikat dan ROC, hasil itu hanya membawa wakil Negeri Tirai Bambu mendapat ranking sembilan.
Torehan tersebut sekaligus menjadi raihan poaling buruk China sejak berhasil menyabet medali emas di Olimpiade 1984 silam.
Kegagalan China di sektor voli putri Olimpiade Tokyo 2020 juga tak lepas dari cedera yang dialami Zhu Ting selaku spiker andalan tim.
Menurut laporan AP, Zhu mengalami masalah pada pergelangan tangannya sebelum olimpiade digelar dan masih menjalani pemulihan.
Meski begitu tanggung jawab penuh justru berada ditangan pelatih kepala tim voli China di ajang olimpiade tahun ini, Lang Ping.
Berita Terkait
-
Hasil Tes Kromosom, Dua Pemain Timnas Voli Putri U-21 Vietnam Dipastikan Laki-laki
-
Link Pertandingan Indonesia vs Vietnam di FIVB 2025: Junaida Santi Cs Siap Tempur
-
BOYNEXTDOOR Jadi Duta K-Pop Pertama untuk Kejuaraan Dunia Voli FIVB 2025
-
Finish Peringkat 2 Putaran Pertama, Jakarta Electric PLN Optimis Masuk Final Four PLN Mobile Proliga 2025
-
Semarang Jadi Kota Pembuka PLN Mobile Proliga 2025
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025