Suara.com - Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons merasa prihatin terhadap atlet Afghanistan yang terjebak di Kabul, yang membuat mereka gagal tampil mewakili negaranya dalam Paralimpiade Tokyo.
Namun Parsons mengaku tak punya pilihan lain atau jalan keluar yang aman untuk membantu mereka pergi dari Afghanistan.
“Tidak ada penerbangan komersil. Kami semua telah melihat situasinya di bandara di Kabul. Kondisi ini pertanda jelas bagi kami bahwa tidak akan ada jalan keluar yang aman untuk membawa atlet-atlet ini ke Tokyo,” kata Parsons kepada Reuters seperti dimuat Antara, Rabu (18/8/2021).
Di tengah kekacauan yang sedang bergejolak, Komite Paralimpiade Afghanistan pada Senin mengumumkan bahwa dua atletnya tidak akan mengikuti Paralimpiade Tokyo yang dimulai pada 24 Agustus.
Padahal atlet taekwondo Zakia Khudadadi dan atlet para atletik Hossain Rasouli dijadwalkan tiba di Tokyo pada 17 Agustus.
Namun segalanya berubah setelah pasukan Taliban mengambil alih pemerintahan dan mengepung kota-kota besar di Afghanistan.
Dalam sebuah video, Khudadadi telah meminta pertolongan agar ia dikeluarkan dari Kabul demi menghidupkan kembali mimpinya menjadi atlet putri pertama dari negaranya di Paralimpiade.
“Saya sudah menonton videonya. Dengan melihat apa yang terjadi di Afghanistan dan ini menghancurkan impian salah satu atlet kami, ini sangat menyedihkan dan menghancurkan hati saya,” kata Parsons.
Parsons menambahkan bahwa IPC akan bekerja sama dengan tim Afghanistan untuk mendukung para atlet mengejar mimpinya lagi, termasuk kemungkinan mereka berkompetisi di Paris 2024.
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo: Kloter Kedua Kontingen Indonesia Bertolak ke Jepang Malam Ini
Namun ia mengaku terlalu cepat untuk membahas rencana tersebut saat ini.
“Ini adalah sesuatu yang lebih besar daripada sekadar olahraga. Kami prihatin dengan yang sedang terjadi di Afghanistan sebagai sebuah negara dengan masyarakatnya, terutama perempuan. Saya pikir yang pertama adalah suatu negara perlu menentukan nasib bangsanya sendiri,” katanya.
Berita Terkait
-
IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15.1% di Akhir Triwulan III 2025
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Taliban Promosikan Pariwisata Afghanistan dengan Parodi 'Nyentrik': Berani Coba?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Dicatat! Jadwal Lengkap Turnamen Bergengsi Bulu Tangkis Dunia Sepanjang Tahun 2026
-
Daftar 10 Wakil Indonesia di Malaysia Open 2026, Padukan Pemain Elite hingga Non Pelatnas
-
Juara Grand Slam 7 Kali Venus Williams Umumkan Pernikahan dengan Andrea Preti
-
Dewa United Promosikan Dua 'Wonderkid Jelang IBL 2026
-
Makna Natal Abraham Damar: Refleksi Perjuangan Berdarah-darah Demi Perunggu SEA Games 2025
-
Triathlon Ukir Sejarah, Prestasi Atlet Indonesia Bersinar di SEA Games 2025 Thailand
-
Memukau di SEA Games 2025, Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Naik Kelas di Olimpiade 2028
-
Medali Nyaris Melayang! KOI Bongkar Alasan 'Tegur' Atlet Kickboxing yang Viral di Medsos
-
Keren! Ini Deretan Rekor yang Dipecahkan Atlet Indonesia pada SEA Games 2025
-
3 Atlet Indonesia yang Pecahkan Rekor di SEA Games 2025