Suara.com - Atlet Panjang Tebing Veddriq Leonardo membagikan pengalaman saat berkompetisi di Amerika Serikat. Menurutnya, ekosistem panjat tebing Indonesia dan Negeri Paman Sam sangat berbeda.
Hal tersebut diungkap Veddriq dalam talkshow Pondemi Torang Show episode ke-3 yang diunggah di kanal resmi Youtube PON XX PAPUA 2021 pada Rabu (18/8/2021).
Atlet panjang tebing asal Pontianak tersebut menceritakan pengalamannya mengikuti kejuaraan di Amerika Serikat. Veddriq gembira ketika mengikuti seri kejuaraan dunia tersebut karena ia baru pertama kali mengikuti kejuaraan di Amerika Serikat.
Menurut Veddriq, panjang tebing di Amerika Serikat berbeda dengan Indonesia. Panjat tebing disebutnya sangat maju di negara yang kini dipimpin Joe Biden itu.
"Kami datang ke Amerika, kami ngelihat bahwa panjat tebing di sana itu memang benar-benar berbeda dengan Indonesia. Maksudnya di sana lebih maju dan olahraganya lebih memasyarakat," jelas Veddriq.
Veddriq merasa perbedaan olahraga panjat tebing antara Amerika Serikat dan Indonesia bisa jadi pemantik bagi tim panjat tebing Merah Putih untuk terus meningkatkan prestasi.
Lebih jauh, Veddriq berpesan apabila ingin menjadi atlet panjat tebing berprestasi, seseorang harus bisa fokus, berkomitmen, dan konsisten dengan apa yang dikerjakan.
"Jadi, jangan setengah-setengah. Kalau sudah mau di panjat tebing, ya benar-benar fokus, kerjain apapun itu. Jadi, jangan sampai di tengah jalan berhenti tiba-tiba karena itu bakalan menyia-nyiakan waktu Anda," ucap Veddriq.
Penulis: Jacinta Aura Maharani
Baca Juga: Ketua KONI Sulsel Motivasi Atlet PON, Target Masuk 10 Besar
Berita Terkait
-
Mobile Legends, Free Fire, dan eFootball Dipertandingkan di PON Papua
-
PON 2020: Jiu-jitsu DKI Incar Emas demi Pelatnas
-
Usai Berlaga di Olimpiade Tokyo, Nurul Akmal Mulai Bersiap Hadapi PON Papua
-
Marciano Norman: Vaksinasi Atlet PON Papua Sudah 70 Persen
-
Ketum KONI Pusat Pastikan PON Papua XX Diselenggarakan Sesuai Jadwal
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945
-
IOC, Badan Olimpiade Dobel Standar: Berani Hukum Rusia, Tapi Bela Israel yang Lakukan Genosida
-
Perang Saudara di French Open 2025, Rian/Rahmat Siap Hentikan Sabar/Reza
-
French Open 2025: Fajar/Fikri Waspadai Semangat Revans Pasangan Denmark
-
Jadwal French Open 2025: Perang Saudara Sektor Ganda Putra
-
Tolak Atlet Israel, IOC: Mimpi Indonesia jadi Tuan Rumah Olimpiade Tamat!
-
Skandal! Buat KO Lawan dalam 94 Detik, Petinju Wanita Taiwan Dituding Laki-laki