Suara.com - Pada balapan MotoGP Inggris akhir pekan lalu, penonton sempat disuguhi aksi kejar-kejaran antara pembalap kakak-adik, Aleix Espargaro dan Pol Espargaro.
Duel tersebut dimenangkan oleh Aleix yang pada akhirnya mengunci posisi tiga, sekaligus menjadi podium pertama Aprilia di MotoGP era modern.
Sementara itu, Pol Espargaro harus puas duduk di urutan lima, walaupun posisi ini merupakan torehan terbaiknya selama berseragam oranye-merah-putih.
Dilansir dari Crash, pembalap Repsol Honda ini mengatakan bahwa dirinya bangga bisa bertarung dengan kakaknya.
"Saya harus bertarung melawan saudara saya di MotoGP, tak banyak saudara yang bisa saling bertarung berebut podium di ajang ini. Pertarungan ini membuat saya emosional dan bikin saya sangat bangga," ungkapnya.
"Saya ingin juga masuk podium, kami berpotensi. Namun situasi yang kami alami saat ini membuat kami tak bisa berjuang lebih jauh, itulah pendapat saya," lanjutnya.
Jawaban di balik mendadak moncernya Pol di ajang ini adalah traksi ban belakang, masalah yang selalu membuat eks pembalap KTM tersebut kesulitan.
"Adanya aspal baru di sini membuat kami mempunyai lebih banyak grip ban," ucap Pol.
"Suhu lintasan membuat saya berpikir bahwa lintasan ini akan punya lebih banyak daya cengkeram, ini sangat membantu," pungkasnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Sedih Raih Hasil Buruk di MotoGP Inggris Terakhirnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26