Suara.com - Atlet para-atletik Setyo Budi Hartanto mengaku sempat cedera pada lompatan kedua yang membuatnya tampil kurang maksimal pada final nomor Men's Long Jump T47 Paralimpiade Tokyo 2020.
Pada babak final di Olympic Stadium, Jepang, pukul 09.30 waktu setempat yang diikuti 13 kontestan, Setyo Budi menempati posisi ke 10 dengan lompatan sejauh 6,47 meter.
"Mohon maaf belum bisa memberikan yang terbaik. Di lompatan kedua tadi cedera sehingga (jadi) peringkat 10," kata Setyo, pada konferensi pers virtual, Selasa (31/8/2021) petang.
Atlet asal Temanggung itu berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberikan doa dan dukungan kepadanya saat tampil di Paralimpiade.
Meski kalah, Setyo mengaku mendapatkan cukup banyak pengalaman dalam keikutsertaannya yang ketiga kali di Paralimpiade.
Setyo juga pernah berkompetisi di Paralimpiade, yakni Paralimpiade 2012 di London, Inggris dan Paralimpiade tahun 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.
Namun, Setyo kandas tanpa raihan medali di dua gelaran multievent terbesar di dunia untuk atlet difabel itu.
"Perkembangan persaingan atlet-atlet semakin kompetitif, sudah mendekati level normal. Makanya, kita harus menyiapkan lebih matang lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, atlet berusia 35 tahun itu gagal meraih medali pada final nomor Men's Long Jump T47 Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo 1 September
Medali emas diraih RY Sol Cervantes dari Kuba dengan lompatan sejauh 7,46 meter, medali perak diraih R Townswnd (Amerika Serikat) dengan lompatan 7,43 meter, dan perunggu oleh N Kotukov (ROC) dengan lompatan 7,34 meter.
Setyo Budi berada persis di bawah MG Abraham dari Brazil yang melompat sejauh 6,55 meter, dan mengungguli tiga kontestan lainnya dari China, Sierra Lione, serta Afghanistan.
Posisi buncit dihuni oleh H Rasouli dari Afghanistan dengan catatan lompatan sejauh 4,46 meter, di bawah atlet Sierra Lione, S Kargbo dengan lompatan 5,78 meter.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat 59 klasemen medali Paralimpiade Tokyo 2020 dengan perolehan satu perak dan dua perunggu, persis di bawah Argentina. [Antara]
Berita Terkait
-
Reda Manthovani Bawa Indonesia Harum di Korea! Raih Gelar Grand Master Taekwondo Dunia
-
Raih Emas Paralimpiade, Annabelle Williams Ungkap Inspirasi Ketangguhan Bersama Mowilex
-
Kesulitan Sebut "Paralimpiade", Pidato Gibran di Hari Disabilitas Jadi Sorotan
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Juara Umum Paragames Tiga Kali Berturut-Turut dan Raih Medali Emas di Dua Paralimpiade
-
Berlangsung di Solo, Indonesia Para Badminton International 2024 Naik Level 2
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus
-
Ingin Ulangi Kesuksesan, Rizki Juniansyah Bertekad Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
KONI Bertekad Tuntaskan Dualisme Cabang Olahraga di Indonesia
-
39 Atlet Indonesia Ikuti Islamic Solidarity Games 2025 di Arab Saudi, Ada Balap Unta
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik