Suara.com - Atlet Kempo Sumatera Barat Ari Parmanto (32) mengaku masih penasaran dengan medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua setelah dalam beberapa kali kesempatan terhenti di final.
"Ini PON ketiga saya dan di dua ajang sebelumnya selalu terhenti di babak final," kata dia di Padang, Senin (13/9/2021).
Ia mengatakan, saat PON Riau 2012 dirinya bertanding cukup baik namun masih kalah di babak final dari atlet Maluku.
Begitu juga di PON Jabar 2016, dia terus berupaya meraih prestasi tertinggi namun kembali terhenti di babak final oleh atlet yang sama.
"Ini momen kebangkitan bagi diri saya untuk berjuang meraih emas," sambungnya seperti dimuat Antara.
Dalam mewujudkan hal itu, Ari yang akan turun di kelas tarung atau randori 70kg putra telah berlatih keras sejak tahun lalu.
Menurut dia, hingga saat ini dia berlatih dengan tekun, lebih keras dan intensitas pun lebih banyak dari sebelumnya.
"Saya bahkan cuti dari pekerjaan sejak tahun lalu demi mempersiapkan diri agar tampil lebih baik di ajang PON nanti," katanya.
Pria yang bekerja sebagai tenaga honorer Dinas Perhubungan Kota Sawahlunto ini terus fokus berlatih di bawah arahan pelatih untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Sumbar.
Baca Juga: PON 2021: Tim Catur Putri Papua Targetkan Emas
Hal ini telah dibuktikannya dan Ari lolos ke PON Papua setelah meraih medali emas di ajang Porwil Bengkulu 2019.
"Saya terus berlatih dan berjuang membawa emas untuk Sumbar. Ini bukan sombong tapi pelecut semangat untuk bertanding nanti," ujarnya.
Sementara pelatih kempo Sumbar Buhendra mengatakan ada sembilan atlet yang dibawa ke PON Papua.
"Meski KONI Sumbar menargetkan satu medali, kami berusaha mewujudkan hal itu. Semoga lebih dari itu," kata dia seraya menjelaskan bahwa kekuatan Sumbar ada di pertandingan seni dan pertarungan.
Berita Terkait
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Bobon Santoso Ungkap Perjalanan Berbahaya di Papua: Heli Batal Jemput, Dikawal TNI Bersenjata
-
Setahun Berdampak: Listrik Desa Hadirkan Terang dan Harapan ke Pelosok Negeri
-
Quo Vadis Komite Otsus Papua?
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Jadwal Final French Open 2025 Hari Ini: Fajar/Fikri Hadapi Nomor 1 Dunia
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
-
French Open 2025: Sabar/Reza ke Perempat Final usai Atasi Rekan Senegara
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin