Suara.com - Australia membatalkan visa Novak Djokovic untuk kedua kalinya, Jumat, dengan mengatakan petenis nomor satu dunia yang belum divaksinasi COVID-19 itu dapat menimbulkan risiko kesehatan yang otomatis mengakhiri upayanya mencetak rekor gelar Grand Slam ke-21 dalam Australian Open 2022.
Menteri Imigrasi Alex Hawke menggunakan wewenangnya untuk membatalkan lagi visa Djokovic setelah pengadilan membatalkan pencabutan sebelumnya dan membebaskannya dari penahanan oleh imigrasi, Senin. Tidak jelas apakah dia akan dikembalikan ke hotel detensi imigrasi.
"Hari ini saya menggunakan kekuasaan saya berdasarkan pasal 133C(3) Undang-Undang Migrasi untuk membatalkan visa yang dipegang oleh Tuan Novak Djokovic dengan alasan kesehatan dan ketertiban, atas dasar kepentingan umum untuk melakukannya," kata Hawke seperti dikutip Antara dari Reuters.
Menurut Undang-Undang Migrasi yang digunakan untuk membatalkan visa, Djokovic tidak akan bisa mendapatkan visa ke Australia selama tiga tahun, kecuali dalam keadaan memaksa yang mempengaruhi kepentingan Australia.
Sebuah sumber yang dekat dengan tim Djokovic membenarkan bahwa dia sedang mempertimbangkan keputusan itu dan pilihannya.
Kontroversi tersebut telah memicu perdebatan global yang sengit mengenai hak-hak mereka yang tidak divaksinasi dan menjadi masalah politik bagi Perdana Menteri Scott Morrison saat dia berkampanye untuk pemilu Mei nanti.
Walaupun pemerintah Morrison mendapat dukungan masyarakat atas sikap kerasnya terhadap keamanan perbatasan selama pandemi, dia tidak luput dari kritik atas kegagalannya menangani visa Djokovic.
"Warga Australia telah berkorban banyak selama pandemi ini dan mereka mengharapkan hasil dari pengorbanan itu dilindungi," kata Morrison.
"Inilah yang dilakukan menteri dalam mengambil tindakan hari ini. Kebijakan perlindungan perbatasan kami yang kuat telah membuat warga Australia tetap aman," kata Morrison.
Baca Juga: Novak Djokovic Masuk Undian Australian Open, Tapi Masih Terancam Dideportasi
"Karena proses hukum yang sedang berlangsung yang diharapkan, saya tidak akan memberikan komentar lebih lanjut."
Djokovic (34), juara bertahan Australian Open, diikutsertakan dalam undian sebagai unggulan teratas dan akan menghadapi sesama petenis Serbia Miomir Kecmanovic untuk pertandingan pembukanya pekan depan.
Djokovic kabarnya terlihat santai berlatih bersama rombongannya di lapangan kosong di Melbourne Park, Jumat pagi. Dia sesekali beristirahat di kursi untuk menyeka keringat pada wajahnya.
Djokovic yang skeptis terhadap vaksin memicu kemarahan masyarakat Australia ketika dia mengumumkan akan pergi ke Melbourne dengan pengecualian medis.
Saat tiba, otoritas perbatasan Australia memutuskan pengecualiannya tidak sah dan menempatkannya selama beberapa hari dalam hotel detensi imigrasi bersama para pencari suaka.
Hawke mengaku telah mempertimbangkan dengan cermat informasi dari Djokovic dan pihak berwenang Australia seraya menambahkan bahwa pemerintah "berkomitmen kuat melindungi perbatasan Australia, terutama terkait dengan pandemi COVID-19."
Berita Terkait
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Serbia Pastikan Novak Djokovic akan Bermain di Olimpiade 2024 Paris
-
Jannik Sinner Ambil Alih Peringkat 1 Dunia ATP dari Novak Djokovic
-
Novak Djokovic Raih Penghargaan Olahragawan Terbaik Dunia
-
Rekor Baru Novak Djokovic: Petenis Peringkat Satu Dunia Tertua Sepanjang Sejarah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev