Suara.com - Pebalap tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo mulai menerima kenyataan bahwa motor Yamaha M1 tahun ini memang lamban dan kalah top speed dari kuda besi para rivalnya.
Meski coba legawa, Fabio Quartararo menegaskan tak akan menyerah dalam misi memperebutkan gelar juara dunia MotoGP tahun ini. Dia coba mengubah pola pikir sejak finis ketujuh di MotoGP Amerika Serikat pada 11 April lalu.
Sebelum MotoGP Amerika Serikat yang merupakan seri keempat musim ini, sang pebalap Prancis selalu mengeluhkan motor Yamaha M1 kalah dalam hal "top speed" dibandingkan tunggangan rival-rivalnya.
Tapi pola pikir itu berubah setelah dan Quartararo mengaku telah menemukan perbaikan diri sejak di Austin, Texas.
"Di Qatar dan Argentina, khususnya, saya bisa bilang saya terlalu banyak mengeluh dan di kepala saya yang ada adalah 'top speed' lebih lamban dari yang lainnya," kata Quartararo dalam jumpa pers jelang Grand Prix Jerman, Sachsenring, dalam keterangan resmi MotoGP, Kamis (16/6/2022).
"Tapi di Austin, saya memutuskan untuk menghentikan mentalitas seperti ini karena saya akan menggunakan motor yang sama sepanjang tahun, dan lakukan saja yang terbaik dengan yang Anda miliki.
"Pada dasarnya serupa dengan tahun lalu, dan kami dapat meraih hasil balapan yang sangat baik, dan saya rasa langkah yang saya lakukan secara mental di Austin membuat saya bukan lebih termotivasi, tapi lebih fokus.
"Sejak Portimao, saya selalu finis lima besar, jadi saya rasa itu bagian pertama yang sangat baik dari musim ini, di samping beberapa hasil balapan yang saya tidak senangi."
Quartararo tiba di Jerman dengan keunggulan 22 poin di puncak klasemen atas rival terdekatnya, Aleix Espargaro dari tim Aprilia.
Baca Juga: Heran dengan Konsistensi Quartararo, Francesco Bagnaia: Yamaha Membuktikan Top Speed Bukan Segalanya
Setelah menunjukkan Yamaha M1 kompetitif di dua balapan beruntun sebelumnya, sang pebalap Prancis percaya diri dapat meraih hasil positif lagi kali ini.
P3 Quartararo di Sachsenring tahun lalu merupakan podium perdananya di daratan Jerman, dan ia merasa ingin lebih baik lagi dari itu.
Marc Marquez menjadi raja Sachsenring dengan total 11 kemenangan dalam setiap kelas.
Pebalap Spanyol itu tak terkalahkan di Jerman dalam delapan balap MotoGP berturut-turut sejak 2013 hingga 2021, kecuali 2020 yang ditiadakan karena pandemi. Marquez juga menang dua kali pada kelas Moto2 dan satu kali dalam kelas 125cc.
Capaian itu membuat Honda sebagai pabrikan paling sukses di Sachsenring sejak 1998 dengan 17 kemenangan yang 11 di antaranya dipersembahkan Marquez.
Para pebalap Honda juga menguasai pole position GP Jerman dari 2011 hingga 2019. Johann Zarco (Ducati) tahun lalu menjadi satu-satunya pebalap non Honda yang start terdepan di Sachsenring sejak Jorge Lorenzo pada 2010 bersama Yamaha.
Absennya Marquez, yang harus menjalani operasi dan pemulihan lengan, hingga akhir musim ini, membuka peluang bagi Quartararo dan pebalap lain untuk menaiki podium teratas di Jerman.
Sementara itu, kemenangan terakhir Yamaha di Sachsenring diperoleh lewat penampilan Valentino Rossi dari pole position pada 2009. Yamaha memiliki empat catatan kemenangan dalam kelas premier sejak 1998 di sana lewat dua pebalapnya yaitu Rossi dan Max Biaggi, demikian Antara.
Berita Terkait
-
Preview MotoGP Jerman 2022: Fakta dan Statistik
-
Top 5 Sport: The Minions Tampil Gemilang di Babak Pertama Indonesia Open 2022, Kondisi Marcus Makin Oke
-
Komentar Bos Yamaha Lihat Performa Fabio Quartararo yang Makin Tak Terbendung: Lebih Cepat dari Tahun Lalu
-
Dianaktirikan Yamaha karena Prioritaskan Fabio Quartararo, Begini Komentar Andrea Dovizioso
-
Francesco Bagnaia Bocorkan Rahasia Kenapa Fabio Quartararo dan Yamaha Cukup Kuat di MotoGP 2022, Apa Itu?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit