Suara.com - Petenis Tunisia unggulan ketiga, Ons Jabeur, menjadi unggulan tertinggi yang masih bertahan pada kelompok putri, mengatasi kekalahan pada set pertama saat mengalahkan Marie Bouzkova asal Ceko 3-6, 6-1, 6-1, Rabu (6/7/2022), sekaligus memastikan tiket semifinal Grand Slam perdananya di Wimbledon 2022.
Sejak kalah pada putaran pertama Roland Garros tahun ini dengan kekalahan mengejutkan, Jabeur telah memenangi 10 pertandingan beruntun di lapangan rumput, tiba di All England Club dengan membawa gelar di Berlin.
Saat ini bermain pada peringkat tertingginya sepanjang karier, ranking dua, Jabeur selanjutnya akan bertemu rekannya -- peringkat 103-Tatjana Maria, yang sebelumnya mengalahkan sesama petenis Jerman Jule Niemeier.
Jabeur mengatakan, akan sulit untuk bermain melawan "teman barbekyu"-nya Maria, yang kembali dari cuti melahirkan tahun lalu setelah melahirkan putri keduanya dan mencapai semifinal utama pertamanya setelah upayanya yang ke-47.
"Saya sangat menyayangi Tatjana dan keluarganya sangat luar biasa," kata Jabeur seperti dilansir Reuters.
"Ia teman yang hebat. Saya sangat gembira untuk dia bahwa ia berada di semifinal."
Bermain pada perempat final Wimbledon kedua berturut-turut, Jabeur pada set pertama gagal menemukan cara melewati pertahanan kokoh Bouzkova yang berperingkat 66, yang tidak pernah berhasil melewati putaran kedua Grand Slam sebelum kejuaraan tahun ini.
Bouzkova yang berusia 23 tahun melakukan break dua kali untuk merebut set pembuka tetapi Jabeur, yang berusaha menjadi petenis putri Afrika pertama yang menjuarai turnamen utama, bangkit untuk menyamakan kedudukan dengan tiga break pada set kedua.
Dengan memanfaatkan momentum, Jabeur kembali melakukan break dua kali untuk memimpin 4-0 dan memenangi delapan gim berturut-turut sebelum petenis Ceko itu menghentikan pukulannya dengan mendapatkan break kembali.
Hal itu terbukti hanya menjadi kendala kecil bagi Jabeur yang mendapatkan break lagi pada gim berikutnya dan kemudian mempertahankan servis untuk menutup pertandingan pada match point pertamanya.
[Antara]
Berita Terkait
-
Aldila Sutjiadi Terpaksa Mundur dari Babak Kedua Wimbledon, Partner Asal AS Cedera
-
Hadiri Wimbledon 2024, Mark NCT Masuk Top 5 Artis Paling Berdampak di Media
-
Gaun Ungu Menyimpan Makna Mendalam, Kate Middleton Curi Perhatian di Wimbledon
-
Penampilan Langka! Kate Middleton Muncul di Wimbledon Meski Tengah Berjuang Melawan Kanker
-
Tekuk Pasangan Rusia, Aldila Sutjiadi dan Asia Muhammad Maju ke 16 Besar Wimbledon 2024
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat