Suara.com - Perjalanan jatuh-bangun petenis Nick Kyrgios baik secara mental maupun fisik telah membawa atlet Australia ini ke babak final turnamen Wimbledon.
Kyrgios sendiri hampir tidak percaya dia akan menjadi pemain pertama yang lolos ke pertandingan perebutan gelar tunggal putra, sembilan hari setelah ia bersusah payah keluar dari lima set menegangkan melawan petenis Inggris nomor 219 dunia, Paul Jubb.
Ia melenggang setelah Rafael Nadal yang karena cedera robekan di perutnya menarik diri dari turnamen, hanya beberapa saat menjelang apa yang diprediksi Kyrgios akan menjadi "pertandingan yang paling banyak ditonton sepanjang masa."
Mundurnya Nadal telah memberi pemain berusia 27 tahun itu peluang impian untuk mengukir namanya dalam sejarah tenis.
Kyrgios akan menghadapi unggulan teratas juara enam kali Novak Djokovic atau petenis peringkat 12 dunia asal Inggris Cameron Norrie pada Minggu (10/07) mendatang.
Dengan demikian, ia berkesempatan mengambil tempat seperti legenda Australia Norman Brookes, Gerald Patterson, Jack Crawford, Frank Sedgman, Lew Hoad, Ashley Cooper, Neale Fraser, Rod Laver, Roy Emerson, John Newcombe, Pat Cash dan Lleyton Hewitt di podium kehormatan tunggal putra.
Jika ia menang di final, Kyrgios akan menjadi juara tunggal putra pertama Australia sejak Hewitt pada 2002. Ia juga akan memberikan catatan tambahan yang tak terduga dan penuh warna untuk kemenangan tak terlupakan dari Ash Barty 12 bulan lalu.
Saat masuk ke empat besar bahwa Kyrgios telah berniat — dan akhirnya merasa siap — untuk mewujudkan potensinya yang menjanjikan.
"Saya hanya merasa lebih dewasa," kata Kyrgios.
"Di awal karir, jika saya mencapai posisi ketiga, keempat atau perempat final, saya akan banyak menghabiskan waktu dengan ponsel," katanya.
"Saya akan sering terlibat secara online, ingin keluar makan malam dan keluyuran atau hal semacamnya, jadi tidak harus tenggelam dalam pencapaian. Tetapi juga tidak secara konservatif hanya pulang dengan tim saya, mendapat perawatan yang cukup, makan, dan istirahat," ujar Kyrgios.
"Saya pikir semua orang di dalam tim memiliki tujuan yang sama. Itu sebabnya kerja sama ini berhasil. Kita semua tahu apa yang harus kita lakukan," katanya.
"Saya membuat mereka tahu bahwa saya ingin 'melangkah lebih jauh' di sini dan bahkan mungkin mengangkat piala. Saya telah membuat keinginan itu cukup jelas," tambahnya.
Baca Juga: Kyrgios Menunggu di Final Wimbledon, Djokovic Siap Hadapi Norrie di Semifinal
Sebelumnya, Kyrgios mengalahkan petenis nomor 43 dunia, Cristian Garín, dengan dua set langsung, 6-4, 6-3, 7-6 (05/07).
Kemenangan itu menjadikannya pria Australia pertama yang mencapai semifinal di The All England Club sejak Lleyton Hewitt pada 2004.
Kyrgios merenungkan pencapaiannya tersebut sambil mengatakan bahwa tadinya dia berpikir kesempatannya untuk mencapai hasil sejauh ini mungkin telah hilang.
"Saya tidak pernah berpikir saya akan berada di semifinal grand slam, saya pikir kapal saya telah berlayar," kata pria berusia 27 tahun itu.
"Sejujurnya, saya tidak melakukan hal-hal hebat di awal karir saya dan mungkin telah menyia-nyiakan kurun waktu yang sebentar itu," katanya.
Baru beberapa bulan yang lalu Kyrgios juga secara terang-terangan terbuka tentang "pikiran bunuh diri" dan ingin setidaknya berhenti dari tenis sama sekali.
Dia sekarang tampak sangat puas, meskipun sepulangnya ke Australia nanti, sudah ada jadwal persidangan yang menunggunya.
Berita Terkait
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Finishing Persib saat Bantai Madura United Bikin Semringah Bojan Hodak
-
Prediksi Gaya Main Timnas Indonesia di Bawah John Herman
-
Belum Bertanding, Media Internasional Sorot Kemewahan Timnas Indonesia Terkuat di SEA Games 2025
-
Gie, Andi Munajat, dan Relevansi Aktivisme Mahasiswa Hari Ini
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
-
Dirumorkan Latih Indonesia, Giovanni van Bronckhorst Tak Direstui Orang Tua?
Terkini
-
2.188 Atlet Ikut Kejuaraan Atletik di Kudus, Jadi Wadah PB PASI Dorong Regenerasi
-
Mundur dari 9 Cabor di SEA Games 2025, Kamboja Terancam Sanksi Internasional
-
Thailand Banjir Cuan di Perhelatan SEA Games 2025, Targetkan Keuntungan Rp4,3 T
-
Banjir Terparah Sejak 300 Tahun Ganggu SEA Games 2025, Bagaimana Nasib Kontingen Indonesia?
-
Instruksi Presiden, Kemenpora Bergerak: Dualisme Organisasi Olahraga Mulai Dibenahi
-
Hendra Setiawan Tunggu Keputusan PBSI soal Sabar/Reza untuk SEA Games 2025
-
Hendra Setiawan Targetkan Sabar/Reza Ulangi Prestasi di BWF World Tour Finals
-
Bulu Tangkis Indonesia Berjaya di ASG 2025, Gondol 5 Emas & Ciptakan 3 Final 'Perang Saudara'!
-
Harga Tiket Indonesia Masters 2026 Dirilis, Mulai Rp40 Ribu! Lebih Murah dari Tahun Lalu
-
Jadwal Indonesia Masters 2026 di Istora, Catat Tanggalnya!