Suara.com - Perenang difabel Rino Saputra tak menyangka bisa meraih medali emas cabang olahraga para-renang pada nomor 100 meter gaya bebas S9 dalam debutnya pada ASEAN Para Games yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (1/8/2022).
Sebagai debutan pada ASEAN Para Games, Rino tidak mengetahui kekuatan lawan-lawannya, terutama sesama atlet baru.
"Kalau atlet lama sudah ada catatan waktunya, ada antisipasi. Yang harus diantisipasi justru atlet baru," katanya, di Semarang, Senin.
Rino mencatatkan waktu tercepat 1 menit 4,72 detik, diiikuti perenang Vietnam Nguyen Ngoc Thiet dengan waktu 1 menit 6,50 detik (perak) dan perenang Thailand Ropkob Nantawat dengan 1 menit 7,36 detik (perunggu).
Atlet asal Riau itu mengakui bahwa pada nomor tersebut memang ditarget medali, tetapi tidak eksplisit emas, dan ternyata bisa meraih hasil di luar dugaan.
"Targetnya ya medali saja. Ternyata (capaiannya) di luar dugaan. Seneng banget, bangga. Ini hadiah buat ibu," kata bungsu dari tiga bersaudara itu.
Bahkan, catatan waktunya pada perlombaan tersebut melampaui waktu terbaik yang terakhir dicetak Rino, yakni dari 1 menit 7 detik
"Memang (catatan waktu) belum memecahkan rekor lama. Tapi, lebih baik dari waktu terbaik saya. Dari 1,7 menit menjadi 1,4 menit," kata Rino.
Sebagai persiapan tampil di ASEAN Para Games 2022, Rino telah menjalani pelatihan nasional (pelatnas) di Solo sejak Oktober 2021.
Baca Juga: Sabet Emas ASEAN Para Games, Marcelino Michael: Berkah Selamatan Tetangga di Kampung
"Saya ikut di tiga nomor, tadi 100 meter gaya bebas. Rabu (3/8) 100 meter gaya punggung dan 50 meter gaya bebas," pungkasnya.
Kontingen Indonesia memperebutkan 21 medali emas pada hari pertama perlombaan cabang olahraga para-renang ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang.
Indonesia menjadi tuan rumah pengganti APG 2022 setelah Vietnam memutuskan mundur. Pelaksanaannya digelar di dua kota, yakni Solo dan Semarang (khusus para-renang).
APG 2022 diikuti 11 negara, yakni Indonesia menurunkan 323 atlet, Thailand (303 atlet), Vietnam (119 atlet), Kamboja (112), Filipina (144), Malaysia (70), Myanmar (69), Singapura (37 atlet), Laos (37), Timor Leste (15 atlet), dan Brunei Darussalam dengan kontingen paling sedikit yakni 13 atlet.
Mereka akan bersaing dalam 14 cabang olahraga yakni, blind judo, para-atletik, para-renang, para-tenis meja, para-bulu tangkis, para-catur, bola voli duduk, CP Football, para-angkat berat, para-panahan, boccia, goalball, bola basket kursi roda, dan tenis kursi roda.
[Antara]
Berita Terkait
-
Krisis Garuda Memanas: Pilot Keluhkan Komunikasi Buntu dengan Manajemen
-
Gerbong Eks Karyawan Lior Air Masuk Garuda Indonesia dan Digaji Tinggi, APG Protes
-
10 Tahun Kepemimpinan Jokowi dan Kepedulian Terhadap Atlet Disabilitas
-
Indonesia Beri Kejutan di Paralimpiade Paris? Jangan Lewatkan Aksi Trio Renang Ini!
-
Lebihi Target Emas, Ini 4 Fakta Prestasi Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2022
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
Comeback, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia Melalui Pegadaian Championship Musim 2025/26