Suara.com - Hendrawan selaku pelatih tunggal putra Malaysia mengakui melatih Indonesia adalah salah satu mimpinya yang belum kesampaian. Menurutnya, ada beberapa hal yang membuatnya belum jodoh untuk bergabung ke Pelatnas PBSI.
Hendrawan adalah mantan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia dengan prestasi cukup mentereng. Selepas pensiun, dia menjadi pelatih.
Namun, alih-alih mengabdi untuk Indonesia, Hendrawan justru melanglang buana ke luar negeri dan terkini menjadi pelatih tunggal putra Malaysia.
Setelah Lee Chong Wei pensiun, Hendrawan kini melatih tunggal putra Negeri Jiran seperti Ng Tze Yong dan Leong Jun Hao.
Lelaki yang kini berusia 50 tahun itu pun mengaku sangat ingin melatih atlet Tanah Air. Namun memang belum kesampaian.
"Ya memang keinginan [latih tim Indonesia] itu memang ada dan tentu pembicaraan itu selalu ada tapi memutuskan sesuatu tidak semudah itu dalam arti ya ini bukan bersikap tidak nasionalis atau tidak apa," kata Hendrawan saat ditemui di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
"Tapi ada sesuatu yang belum jodoh. Kedua juga salah satunya juga memang belum ada satu titik temu. Tapi keinginan untuk kembali ada," sambungnya.
Lebih lanjut, peraih juara Piala Thomas 2000 itu menyebut ada beberapa hal yang membuatnya belum bisa menjadi pelatih atlet Tanah Air. Meski begitu, ia mengaku masih sering komunikasi dengan PBSI.
"Kami sering diskusi ngobrol. Termasuk juga kami selalu bertukar pikiran dengan PBSI apa yang kira-kira bisa saya bantu," terang Hendrawan.
Baca Juga: Ginting dan Pasangan Ganda Campuran Rehan/Lisa Menangi Hylo Open 2022
"Banyak faktor ya, ilustrasinya seperti ini; menikah bukan saja suka atau tidak suka, tetapi banyak faktor. Memang ada pertimbangan lain."
"Anak-anak juga sudah kuliah di luar. Ya salah satunya juga itu ambil sekolah di luar negeri jadi kebutuhan juga banyak. Salah satunya itu juga," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Profil Muhammad Putra Erwiansyah, Pebulu Tangkis Muda Indonesia yang Disorot BWF
-
Daftar Atlet Indonesia Peraih Gelar BWF World Tour 2022, Siapa Paling Banyak?
-
Daftar Wakil Indonesia yang Lolos BWF World Tour Finals 2022
-
Sosok Pendatang Baru Ini Berpotensi Rebut Emas di Ajang Kejurkot PBSI
-
Duel Sengit Darrel Vs Azril Adam Warnai Hari Kedua Kejurkot PBSI Medan 2022
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar