Suara.com - Pebulu tangkis putri Indonesia mengalihkan fokus ke nomor perorangan setelah perjuangan di nomor beregu SEA Games 2023 Kamboja berakhir dengan medali perak.
Pada final yang bergulir di Morodok Techo Badminton Hall, Phnom Penh, Kamis (11/5/2023), skuad Merah Putih kalah dari Thailand dengan skor 0-3.
Para pemain Merah Putih pun enggan larut dalam kekalahan. Mereka langsung mengalihkan fokus ke nomor perorangan.
Misalnya pebulu tangkis putri Komang Ayu Cahya Dewi yang pada laga pertama final beregu putri kalah dari Lalinrat Chaiwan dengan skor 19-21, 17-21.
"Setelah beregu, saya mau evaluasi mental bagaimana caranya mengatasi tekanan di lapangan. Saya berusaha lebih enjoy dan tanpa beban saja," ujar Komang di Morodok Techo Badminton Hall kepada ANTARA.
Senada, Amalia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma yang gagal menyumbang poin setelah kalah dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dua gim langsung 11-21, 15-21 juga mengatakan akan berbenah untuk bisa lebih baik pada laga selanjutnya.
"Kecewa pasti karena tidak bisa menyumbang angka untuk Indonesia. Tapi tidak apa-apa, ini proses kami belajar untuk lebih baik lagi. Kami harus lupakan kekalahan hari ini, sekarang fokus ke perorangan. Start lagi dari awal," ujar Amalia.
Pun demikian dengan Ester Nurumi Tri Wardoyo yang kalah dari Supanida Katethong dengan skor 11-21, 12-21.
"Saya tahu bermain di beregu apalagi multievent seperti ini tanggung jawabnya lebih besar. Bawa nama Indonesia. Di perorangan saya harus lebih berani, tidak boleh ragu-ragu dan banyak variasi pola permainan," kata Ester.
Nomor perorangan akan dipertandingkan di Morodok Techo Badminton Hall, 12-16 Mei.
Sementara itu, Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengapresiasi perjuangan beregu putri Indonesia.
"Hasil ini memberikan pengalaman bagi pemain-pemain putri kita. Mereka pemain muda, harus buat lebih yakin dalam bermain. Tadi semua yang turun cukup kasih tekanan ya ke lawan, harusnya bisa ramai bahkan bisa menang menurut saya," kata Rionny. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand