Suara.com - Ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menuturkan bahwa mereka merasa senang, namun sekaligus kecewa ketika perjuangan mereka pada ajang French Open 2023 harus berakhir sebagai runner up, Minggu (29/10/2023) malam waktu Rennes, Prancis.
"Kami senang sekaligus kecewa. Senang karena kami bisa menembus dua final dalam dua minggu berturut-turut di level Super 750, tapi kecewa karena tadi sedikit lagi kami bisa menang dan juara," ungkap Bagas melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Senin seperti dimuat Antara.
Pada laga partai puncak French Open, Bagas/Maulana masih tampil meyakinkan untuk menghadapi ganda putra asal Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Saat lolos ke semifinal, Jumat, Bagas/Fikri mengaku bahwa sebenarnya kondisi fisik mereka sudah mulai menurun. Namun pada penampilan di babak final, pasangan peringkat ke-12 dunia itu masih bisa meladeni Kim/Anders hingga rubber game.
Pada gim terakhir, Bagas/Fikri mampu mengoreksi pola permainan jika dibandingkan dari gim pertama yang tertinggal jauh. Bagas/Fikri mampu membayangi perolehan poin Kim/Anders, namun tak mampu membalikkan keadaan meski dengan margin poin yang tipis.
"Di poin-poin akhir itu, kami yang dalam keadaan tertekan merasakan tegang. Selain itu, tidak dipungkiri kondisi kami memang terkuras sehingga fokusnya menurun," Fikri menjelaskan.
Mereka juga membandingkan permainan mereka dengan lawan, yang dinilai sangat rapih dalam menyusun pola pertahanan sehingga sulit ditembus.
"Lawan bermain lebih rapih terutama di pertahanannya. Mereka siap sekali dengan smes atau dropshot yang kami terapkan. Pengembaliannya pun membuat kami kewalahan," imbuh Fikri.
Pertandingan yang menjadi partai penutup French Open 2023 itu pun berakhir dengan skor 14-21, 21-10, 18-21 dengan kemenangan bagi duo Denmark.
Baca Juga: Meski Rival, Timnas Indonesia Senasib dengan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Ke depan semoga kami bisa lebih konsisten," pungkas Bagas.
Dengan hasil tersebut, maka timnas bulu tangkis Indonesia membawa pulang satu gelar juara dan satu runner up dari turnamen yang berlangsung pada 24-29 Oktober tersebut.
Gelar juara semata wayang milik Skuad Garuda dihasilkan tunggal putra Jonatan Christie, yang mengalahkan Li Shi Feng asal China, dengan skor 16-21, 21-15, 21-14.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang