Suara.com - Tim putri Indonesia cetak sejarah dengan melaju ke Piala Uber 2024 setelah sebelumnya absen selama 16 tahun.
Tiket ke final Uber Cup 2024 didapat setelah tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi mengalahkan wakil Korsel, Kim Min Sun 17-21, 21-16, 21-19 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5).
Kemenangan Komang Ayu memastikan tim regu putri Indonesia meraih kemenangan 3-2 atas Korsel. Catatan ini membuat Indonesia mengakhiri puasa ke final Piala Uber setelah 16 tahun.
Baca juga:
Indonesia terakhir melaju ke final Piala Uber 2008 Jakarta. Sayang di Piala Uber 2008, srikandi Indonesia menyerah dari Cina dengan skor 3-0.
Melaju ke final Piala Uber Cup 2024 membuat peluang Komang Ayu dkk mengulang sejarah manis saat terakhir Indonesia meraih gelar Piala Uber pada 1996.
Ya, tim bulutangkis putri Indonesia terakhir meraih gelar juara Piala Uber pada 1996. Kala itu, tim putri Indonesia diperkuat salah satu legenda bulutangkis, Mia Audina.
Mia Audina Tjiptawan merupakan salah satu pebulutangkis putri yang mengukir rekor manis untuk Indonesia meski kemudian ia memutuskan hijrah dan memilih menjadi warga negara Belanda.
Baca juga:
Baca Juga: 16 Tahun Menanti, Tim Putri Indonesia Akhirnya Tampil Lagi di Final Piala Uber
Mia Audina memperkuat Tim Piala Uber Indonesia saat masih berumur 14 tahun dan menjadi anggota Tim Piala Uber termuda sepanjang sejarah bulu tangkis. Saat itu ia memiliki julukan "Si Anak Ajaib" dan "Anak SMA Penentu Piala Uber"
Mengutip dari bulutangkis.com, Mia Audina dari 14 tahun sudah masuk ke kawah candradimuka pebulutangkis nasional, Pelatnas Cipayung. Setahun di Cipayung, Mia masuk seleksi Tim Uber 1994 yang kala itu sudah diperkuat Susi Susanti.
Mia pun jadi kunci permainan tim Indonesia kala itu. Di partai penentuan, Mia jadi penentu kemenangan tim Uber Indonesia mengalahkan tim Uber China.
Mia kalahkan wakil China, Zhang Ning dengan rubber set, 11-7, 10-12. dan 11-4. Dua tahun setelah, gelar Piala Uber mampu dipertahankan oleh Mia dkk.
Setelah Olimpiade 1996 dengan mempersembahkan medali Perak, kehidupan dan karier bulutangkis Mia Audina berubah 180 derajat. Pasca wafatnya ibunda tercinta, Lanny Susilawati pada 1999, Mia memutuskan untuk hijrah ke Belanda bersama sang suami, Tylio Lobman.
Kepindahan Mia ke Belanda saat itu jadi sorotan publik Indonesia. Mia kala itu berkeinginan untuk tetap membela Indonesia namun berlatih di Belanda. Sayangnya permintaan Mia itu ditolak pengurus PBSI.
Berita Terkait
-
16 Tahun Menanti, Tim Putri Indonesia Akhirnya Tampil Lagi di Final Piala Uber
-
Mendag Zulhas Minta IMA Perkuat Sinergi Bagi Pelaku Usaha Kecil
-
Ungguli Mobile Banking Lain, BRI Meraih 2 Penghargaan untuk BRImo dan Sabrina
-
Pemanggilan Elkan Baggott ke Timnas Indonesia U-23 Disorot Media Vietnam
-
Kabar Abroad: Melihat Aksi Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye di Eredivisie
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor