Suara.com - Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) merespon kontroversi dalam laga tinju PON 2024 antara Lampung melawan tuan rumah Sumatera Utara (Sumut).
Wasit Royke Waney dinonaktifkan setelah secara kontroversi memenangkan petinju tuan rumah, Joshua Juan Vargas Harianja atas Rusdianto Suku dari pada laga tinju putra kelas 75-80 kg di Auditorium Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Sabtu (14/9/2024).
Padahal, pukulan Rusdianto Suku beberapa kali menghasilkan poin. Bahkan, dalam video yang viral di media sosial, Joshua jatuh terkena pukulan keras Rusdianto.
Dalam keterangannya, Ketua Umum Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak didampingi Sekjen Pertina Pusat yang juga Ketua Panitia Pelaksana Cabor Tinju PON XXI/2024, Markus Jacob Papilaya, mengatakan wasit dikenai suspect.
"Saya umumkan, wasit yang memimpin itu tidak benar. Saya menonaktifkan dia," kata Komaruddin Simanjuntak.
Komaruddin memaparkan, selama perhelatan cabor tinju PON 2024 berlangsung hari ke 6, terdapat dua peristiwa menonjol.
Mulai pada hari pertama di pertandingan atlet Papua Pegunungan, Sema Dabi melawan Ahmad Harahap dari Sumut.
Usai pertandingan, pelatih Papua Pegunungan melayangkan protes secara verbal kepada panitia. Situasi pun sempat tidak kondusif, dan video ketegangan itu viral di media sosial (medsos).
Kemudian di hari kelima, pertandingan antara petinju Sumut Joshua Harianja melawan Rusdianto Suku dari Lampung.
Baca Juga: Meski Cuaca Buruk, Panahan Jawa Timur Tetap Mendulang Dua Emas di PON 2024
Saat itu Rusdianto dua kali memukul jatuh lawannya, tapi di akhir pertandingan, justru ia dinyatakan kalah melawan tuan rumah.
Meski demikian, Komaruddin berpesan untuk prestasi harus dicapai dengan cara yang baik dan benar, sesuai koridor hukum dan ketentuan IBA, PB Pertina dan PB PON.
"Bila ada permasalahan selama pertandingan, disampaikan kepada panitia pelaksana, bukan dengan tindakan yang merugikan," kata dia.
Di sisi lain, Technical Delegate Tinju PB PON 2024, Muhammad Arisa Putra Pohan menerangkan terdapat beberapa poin yang harus dipahami dalam penilaian pertandingan tinju.
Seperti kriteria penilaian utama itu adalah skor. Skor diambil berdasarkan jumlah pukulan yang masuk mengenai target dan tidak disertai dengan pelanggaran.
"Hal tersebut telah diterangkan saat zoom meeting bersama pelatih dari setiap provinsi, sebelum pagelaran PON XXI berlangsung," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!