Suara.com - Pink Spiders sukses meraih gelar juara Liga Voli Korea 2024/2025 setelah melewati pertandingan sengit dan dramatis melawan Red Sparks pada leg kelima final. Pertandingan yang berlangsung di Gimnasium World Samsan Incheon, Selasa (8/4), berakhir dengan skor ketat 3-2 untuk kemenangan Pink Spiders.
Pertandingan final ini menjadi penutup rangkaian lima laga panas yang mempertemukan dua kekuatan besar voli Korea Selatan. Pink Spiders tampil konsisten dan berhasil mengamankan kemenangan pada set penentu dengan skor 15-13, memastikan keunggulan akhir mereka dalam format best of five.
Set pertama berjalan penuh ketegangan sejak awal. Red Sparks sempat unggul 2-0, namun Pink Spiders dengan cepat menyamakan skor. Kejar-kejaran poin terus terjadi hingga akhirnya Pink Spiders mampu mengunci set dengan kemenangan 26-24. Set kedua pun berlangsung serupa, dengan Red Sparks sempat unggul cukup jauh, tetapi kembali gagal mempertahankan keunggulan. Pink Spiders membalikkan keadaan dan kembali unggul 26-24.
Red Sparks sempat bangkit di set ketiga dengan permainan dominan sejak awal. Mereka unggul cepat 7-1 dan menjaga jarak hingga akhir set, yang ditutup dengan skor 26-24 untuk keunggulan Red Sparks. Perlawanan Pink Spiders tidak berhenti di situ. Di set keempat, Red Sparks kembali memimpin di awal dan sempat unggul 18-10. Meski Pink Spiders mencoba mengejar, set ini akhirnya menjadi milik Red Sparks dengan skor 25-23.
Memasuki set penentuan, kedua tim bermain sangat hati-hati. Skor imbang terus terjadi hingga angka 12-12. Namun, pada akhirnya Pink Spiders menunjukkan mental juara dan menutup set dengan kemenangan 15-13. Kemenangan ini membuat mereka unggul 3-2 di leg final kelima dan resmi menjadi juara Liga Voli Korea musim 2024/2025.
Rangkaian final Liga Voli Korea ini menyajikan drama luar biasa. Pada leg pertama, Pink Spiders menang telak 3-0. Mereka kembali unggul 3-2 di leg kedua. Red Sparks tak tinggal diam dan membalas dengan dua kemenangan beruntun di leg ketiga dan keempat, masing-masing dengan skor 3-2. Final kelima menjadi laga hidup-mati yang benar-benar memikat.
Keberhasilan Pink Spiders tak lepas dari performa solid tim, terutama dari Kim Yeon Koung yang menjadi tulang punggung serangan. Di sisi lain, Red Sparks tampil mengesankan dengan dukungan Megawati Hangestri Pertiwi yang memberikan kontribusi besar sepanjang turnamen. Meski akhirnya harus puas sebagai runner-up, Red Sparks menunjukkan kualitas permainan tinggi.
Kesuksesan Pink Spiders musim ini menjadi bukti kekuatan dan kedalaman skuad mereka. Dengan keberhasilan ini, mereka tidak hanya merebut gelar juara, tetapi juga menciptakan salah satu final paling seru dalam sejarah Liga Voli Korea.
Pertandingan ini juga menyita perhatian publik karena menampilkan duel dua pemain top Asia: Kim Yeon Koung dari Korea dan Megawati dari Indonesia. Keduanya tampil memukau dan menjadi sorotan media voli internasional.
Baca Juga: Pertemuan Rahasia Prabowo-Megawati Terungkap! Ada Apa di Balik Layar?
Kemenangan ini sekaligus mempertegas dominasi Pink Spiders di kancah voli Korea Selatan. Mereka berhasil menunjukkan ketangguhan mental, kerja sama tim solid, dan pengalaman dalam mengatasi tekanan di pertandingan besar. Final musim ini tidak hanya menghadirkan aksi menegangkan, tapi juga menjadi panggung pengukuhan Pink Spiders sebagai tim terbaik Korea saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Pebulu Tangkis 19 Tahun Ungkap Strategi Kalahkan Unggulan Keenam di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Tunjukkan Mental Baja, Dhinda yang Baru 19 Tahun Sikat Unggulan Keenam
-
Francesco Bagnaia Akui Kesulitan Maksimalkan Potensi Motor Ducati
-
Francesco Bagnaia Krisis Performa, Ducati: Kami Sudah Lakukan Segalanya
-
Hangtuah Jakarta Resmi Kembali Datangkan Menantu Michael Jordan
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Menang Meyakinkan, Apriyani/Fadia Melaju Mulus ke Babak 16 Besar
-
Amri Syahnawi Sakit Cacar, Batal Tampil di Australia Open 2025
-
Bentrok dengan Jadwal Ujian Akademik, Zaki Ubaidillah Tak Bisa Ikuti Australian Open 2025