- Lin Yu-Ting kembali mencuri perhatian dunia tinju setelah meraih kemenangan spektakuler hanya dalam 94 detik
- Kontroversi gender kembali muncul karena Lin sebelumnya sempat didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia 2023
- Kasus Lin mengingatkan situasi serupa Imane Khelif, yang kini menempuh jalur hukum
Suara.com - Petinju asal Taiwan, Lin Yu-Ting menjadi sorotan besar dunia tinju usai meraih kemenangan sensasional dalam waktu hanya 94 detik di ajang Taiwan National Games 2025, Selasa (21/10) malam waktu setempat.
Namun, kemenangan cepat itu kembali menimbulkan perdebatan soal isu gender dan kelayakan bertanding.
Lin, yang berusia 29 tahun, sempat memicu kontroversi besar usai menjuarai kelas bulu putri Olimpiade Paris 2024.
Saat itu, ia tetap diizinkan bertanding dan meraih medali emas meski sempat didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia 2023 karena gagal dalam tes kelayakan gender yang dilakukan oleh Asosiasi Tinju Dunia (World Boxing).
Setelah absen cukup lama dari kompetisi internasional, Lin kembali tampil di kejuaraan domestik dan mencatat kemenangan telak.
Dalam laga babak pertama kelas 60 kilogram, Lin hanya butuh satu menit lebih sedikit untuk menjatuhkan lawannya, Pan Yan-fei, seorang petinju muda berusia 19 tahun yang baru naik ke level senior.
Menurut laporan media Taiwan, Pan sempat menerima serangan beruntun ke kepala dan tampak kesulitan bernapas sebelum akhirnya pelatihnya melempar handuk putih sebagai tanda menyerah.
Pertarungan pun dihentikan dan dinyatakan KO oleh wasit. Pan sendiri dilaporkan dalam kondisi stabil setelah pertandingan.
Kemenangan ini memperpanjang rekor dominasi Lin di level nasional, sekaligus berpeluang mengantarnya pada gelar ketujuh berturut-turut di ajang National Games of the Republic of China, yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Baca Juga: Jomplang Banget? Visual Na Daehoon vs Petinju Selingkuhan Jule Jadi Sorotan
Namun, World Boxing sejak Agustus 2025 telah menerapkan aturan baru yang mewajibkan tes genetik bagi seluruh petinju berusia di atas 18 tahun untuk memastikan kelayakan gender.
Meski aturan internasional itu berlaku ketat, regulasi domestik di Taiwan masih memberikan celah bagi Lin untuk tampil di kategori putri.
Hal inilah yang memicu perdebatan baru, terutama setelah Lin kembali mendominasi dengan kemenangan yang dianggap terlalu mudah atas lawan mudanya.
Usai pertandingan, pelatih Lin, Tseng Tzu-chiang, menyebut laga tersebut sebagai pertarungan rutin dan menolak berkomentar mengenai isu regulasi.
Sementara itu, Lin sendiri mengatakan bahwa ia masih beradaptasi dengan kelas 60 kilogram dan tidak ingin menanggapi pertanyaan soal gender.
Kasus Lin Yu-Ting kembali mengingatkan publik pada situasi serupa yang dialami Imane Khelif, petinju Aljazair peraih emas Olimpiade Paris 2024 di kelas welter.
Berita Terkait
-
Jomplang Banget? Visual Na Daehoon vs Petinju Selingkuhan Jule Jadi Sorotan
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Tidak Kalah di FIFA Matchday, Ranking FIFA Timnas Indonesia Justru Anjlok
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Para Badminton Internasional 2025: 24 Negara Berlaga di Kota Solo
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Kemenpora Fokus Pembinaan Atlet Demi Raih Prestasi Dunia
-
Kemenpora Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga yang Layak dan Modern
-
Jumpa Ketua Komisi Olahraga Filipina, Kemenpora Kolaborasi Demi ASEAN Menuju Prestasi Olimpiade
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
Indonesia Masters 2025: Kejutan, Mutiara Ayu Puspitasari Permalukan Unggulan Kedua
-
Indonesia Masters 2025: Prahdiska Bagas Shujiwo Targetkan Jadi Juara
-
Pelita Jaya Perpanjang Kontrak Agassi Yeshe Goantara untuk IBL 2026
-
PON Bela Diri 2025 Panen Pujian, Atlet Jateng dan Papua Barat Bersinar
-
Indiana Pacers Perpanjang Kontrak Aaron Nesmith, Durasi 2 Tahun dengan Nilai Rp670 Miliar