Sport / Raket
Senin, 27 Oktober 2025 | 14:01 WIB
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (dok. PBSI)
Baca 10 detik
  • Fajar/Fikri kalah dari Kim/Seo di final French Open 2025 setelah unggul di gim pertama.
  • Pasangan Korea berhasil mengubah strategi dan menekan di dua gim terakhir.
  • Ganda Indonesia itu bertekad bangkit di Hylo Jerman Open pekan depan.

Suara.com - Harapan Indonesia meraih gelar juara ganda putra di French Open 2025 harus pupus di tangan Kim Won-ho/Seo Seung-jae.

Pasangan asal Korea Selatan itu menaklukkan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dalam laga final yang digelar di Glaz Arena, Rennes, pada Minggu (26/10/2025).

Pertandingan berdurasi 61 menit itu berlangsung intens. Fajar/Fikri sempat memimpin dengan kemenangan telak 21-10 di gim pertama, namun momentum berbalik ketika Kim/Seo mengubah strategi di dua gim berikutnya hingga akhirnya menang 21-13 dan 21-12.

Pada awal laga, Fajar/Fikri tampil agresif dan mampu menekan pertahanan Korea dengan serangan cepat di depan net.

Tapi dominasi itu tak bertahan lama. Setelah jeda, Kim/Seo mulai menemukan ritme permainan dan memaksa pasangan Indonesia bertahan lebih banyak.

Pasca pertandingan, Fajar mengakui bahwa lawannya tampil lebih adaptif setelah gim pertama.

“Pertandingan berjalan dengan lancar terutama di gim pertama, tapi gim kedua dan ketiga, lawan mengubah pola permainan jadi kami terpancing dengan pola mereka," ujar Fajar Alfian dikutip dari keterangan tertulis.

"Dengan pertahanan yang sangat rapat, mereka sengaja membiarkan kami menyerang lalu mencari kesempatan untuk menyerang balik,” tambahnya.

Kendati gagal membawa pulang gelar, Fajar menegaskan bahwa hasil di Prancis bukan akhir perjuangan.

Baca Juga: French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat

Fokus kini tertuju pada Hylo Open 2025 di Jerman, yang digelar 28 Oktober–2 November 2025.

“Kami bersyukur dengan hasil ini tapi kami harus kembali bersiap untuk turnamen ketiga di Jerman pekan depan," kata Fajar.

"Pastinya tidak mudah karena kondisi fisik sudah mulai terkuras tapi saya terutama harus pintar-pintar me-maintain-nya,” tambahnya.

Sementara itu, Fikri melihat laga final sebagai pengalaman berharga untuk mengasah strategi dan ketahanan fisik.

“Pertama kami sangat bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan diberikan posisi runner up," jelas Fikri.

"Memang di pertandingan tadi bagi kami sangat melelahkan dan harus diakui pasangan Korea bermain sangat baik sekali, tanpa celah, kuat dan lebih siap di lapangan terutama di gim kedua dan ketiga."

Load More