Suara.com - Sekelompok ahli bedah Amerika Serikat (AS) akan mengujicobakan teknik medis untuk menunda kematian seorang yang sedang terluka parah. Untuk melakukan itu, para ahli akan menyedot seluruh darah yang menjadi sumber kehidupan orang tersebut.
Sekilas, memang aneh kedengarannya. Manusia butuh darah untuk bertahan hidup. Tanpa darah, manusia akan mati. Namun, apa yang dilakukan para ahli bedah ini akan mematahkan semua anggapan tersebut.
Para ahli bedah di Rumah Sakit Presbyterian UPMC di Pittsburg, AS akan melakukan tindakan medis yang disebut sebagai "suspended animation" atau bisa juga disebut "perpanjangan nyawa". Prosedur medis ini akan menjadi yang pertama di dunia.
Mereka akan mengambil 10 orang dengan luka tikam atau luka tembak parah. Demikian parahnya, sehingga terlalu berisiko untuk dioperasi dan diselamatkan nyawanya. Alih-alih langsung membedah dan merawat luka yang dideritanya, para ahli justru menyedot habis darah pasien tersebut. Ya, menyedot darah dalam tubuh pasien sampai kering.
Sebagai gantinya, ahli bedah memasukkan cairan garam dingin ke dalam tubuh. Cairan tersebut akan mendinginkan tubuh, memperlambat kerja organ tubuh dan menunda kematian akibat kehilangan banyak darah.
Dengan melakukan hal itu, para ahli punya waktu tambahan untuk merawat luka-luka yang dialami pasien. Namun, teknik ini memiliki kekurangan pula. Waktu tunda kematian hanya bisa dilakukan selama maksimal empat jam.
"Jika pasien sampai di meja operasi dua jam setelah sekarat, mustahil untuk menolongnya dari kematian. Pasien hanya bisa diselamatkan saat mereka dalam keadaan sekarat," kata dokter bedah di Universitas Arizona Peter Rhee yang membantu mengembangkan teknik tersebut.
Teknik ini pernah diujicobakan pada hewan babi dan sebagian besar berhasil dengan mulus. (News.com.au)
Berita Terkait
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Tingkatkan Literasi Perlindungan Jaminan Sosial Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Acara Bedah Buku
-
Tren Facelift Meningkat di Usia 20-an: Bukan Lagi Soal Kerutan, Tapi Tekanan Standar Kecantikan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir
-
5 Laptop Murah Terbaik 2025 untuk Mahasiswa yang Bisa Multitasking, Awet Dipakai Sampai Wisuda
-
Bocoran Render Tecno Pova Curve 2 5G Muncul, Baterai 8.000mAh Siap Guncang Pasar Mid-Range
-
5 HP dengan Stylus Pen Paling Murah, Spek Mewah untuk Multitasking
-
Waspada! Di Balik Keindahan Pandora, 'Avatar 3' Jadi Umpan Empuk Penjahat Siber
-
Akhirnya Bisa Ganti Alamat Gmail! Google Uji Fitur yang Sudah Lama Dinanti Pengguna