Suara.com - Sejak internet ditemukan dan dipergunakan, sejak itu pula para "jenius" teknologi di sisi gelap bermunculan sebagai peretas (hacker). Sejumlah besar aksi para peretas sampai saat ini telah terdengar, berdampak besar dan jadi perbincangan. Sasarannya bisa kalangan swasta, namun banyak pula kalangan pemerintah. Beberapa di antaranya bahkan sampai kini belum sepenuhnya terpecahkan.
Berikut tujuh di antara aksi peretasan terbesar sepanjang sejarah yang patut dicatat:
1. Serangan atas Pendukung "Occupy Central" Hongkong
Sasaran/korban: Situs Apple Daily dan PopVote (dua pendukung utama Occupy Central pro-demokrasi).
Kerugian: Belum ada hitungan secara finansial.
Dampak lain: Kedua situs nyaris tak berfungsi sama sekali akibat serangan DDoS level tinggi.
Pelaku: Belum diketahui pasti.
Gerakan Occupy Central dari kalangan pro-demokrasi mulai aktif di Hong Kong pada September 2014. Dua situs pendukung utamanya adalah Apple Daily dan PopVote. Namun kemudian, kedua situs menjadi korban serangan DDoS level tinggi yang sangat efektif, membuat keduanya nyaris tak berfungsi, bahkan belakangan senantiasa diserang kembali tiap kali ada berita pro-demokrasi yang dinaikkan.
2. Peretasan Sony 2014
Sasaran/korban: Sony Pictures Entertainment (termasuk para karyawannya).
Kerugian: Belum ada perhitungan secara finansial.
Dampak lain: Data-data karyawan, termasuk gaji dan e-mail mereka, juga film-film Sony, berhasil digaet kelompok peretas.
Pelaku: Kelompok bernama Guardians of Peace (intelijen AS menuduh itu pihak Korea Utara, tapi Korut membantahnya).
Dalam aksi ini, tuntutan para peretas tegas, yaitu dibatalkannya rencana rilis The Interview, film yang intinya memuat plot pembunuhan terhadap pemimpin Korut Kim Jong-un. Hal ini pulalah yang mendorong kecurigaan pihak AS terhadap Korut.
3. Peretasan Target
Sasaran/korban: Perusahaan ritel Target.
Kerugian: US$148 juta plus penurunan laba 46 persen (total kerugian Target), dan US$200 juta kerugian lembaga keuangan.
Dampak lain: 1-3 juta kartu kredit berhasil dicuri peretas, yang bernilai US$53,7 juta.
Pelaku: Belum diketahui.
Ini merupakan salah satu, sekaligus yang terbesar dari serangkaian peretasan bernilai besar tahun 2014. Sebelum Target, sebelumnya juga ada Home Depot dan beberapa perusahaan ritel lain yang diserang. Dalam kasus Target, sekitar 110 juta akun disebut diretas, yang berisikan nama, alamat, nomor telepon, e-mail, hingga data kartu kredit pelanggan. Usai kejadian itu, Target coba meng-upgrade teknologi mereka dengan biaya US$61 juta, meski dinilai sudah terlambat.
4. Peretasan Sony Tahun 2011
Sasaran/korban: Sony Playstation Network/Sony Online Entertainment.
Kerugian: Dicurinya data 77 juta orang (termasuk kartu kredit), plus 24,6 juta pengguna pada peretasan kedua.
Dampak lain: Sony harus membangun kembali kepercayaan pelanggannya gara-gara kasus ini.
Pelaku: Anonymous (dugaan pihak Sony, tapi Anonymous membantahnya).
Pada tiga hari sepanjang 17-19 April 2011, sistem online Sony berhasil ditembus para peretas. Data pribadi dari sebanyak 77 juta orang pun berhasil ditarik peretas. Tak cukup di situ, selang beberapa hari kemudian, data sekitar 24,6 juta pengguna di Sony Online Entertainment kembali diretas. Akibt serangan itu, Sony harus mematikan total sistem online-nya untuk memperbaiki, sembari coba meraih kepercayaan pelanggannya lagi.
5. Peretasan Heartland Payment Systems
Sasaran/korban: Heartland Payment Systems.
Kerugian: Dicuri dan dipakainya data 130 juta kartu kredit (tak ada perhitungan finansial).
Dampak lain: -
Pelaku: Albert Gonzalez dan dua orang Rusia.
Saat itu, tepatnya 2008, Heartland Payment Systems adalah salah satu perusahaan pembayaran debit dan kartu kredit terbesar dunia. Uniknya, Albert Gonzalez sang pelaku adalah juga peretas TJX beberapa tahun sebelumnya, yang kali ini melakukannya tepat sebelum ditangkap pada Mei 2008. Dua rekannya asal Rusia sampai kini tak diketahui identitasnya.
6. Seorang Remaja "Menguliti" NASA dan Dephan AS
Sasaran/korban: NASA dan Dephan AS.
Kerugian: Dicurinya sejumlah besar data dan software dari NASA dan Dephan AS (tak ada hitungan finansial).
Dampak lain: -
Pelaku: Jonathan James.
Ini adalah sebuah peretasan mencengangkan yang dilakukan seorang remaja usia 15 tahun, yang bernama Jonathan James, pada tahun 1999 lalu. Meretas 13 komputer NASA di Pusat Penerbangan Marshall, dia lantas berlanjut memasuki sistem Defense Threat Reduction Agency Dephan AS dan berhasil mencuri puluhan password serta 3.300 pesan rahasia.
7. Serangan "MafiaBoy" Lumpuhkan Internet
Sasaran/korban: Sejumlah besar situs universitas dan situs-situs besar lainnya.
Kerugian: Belum ada perhitungan secara finansial.
Dampak lain: Tak berfungsinya situs-situs besar dengan ratusan juta pengguna.
Pelaku: Michael Calce alias MafiaBoy.
Yang mebuat peretasan di era awal internet ini terutama menjadi sorotan adalah sosok Calce yang saat itu juga baru berumur 15 tahun. Korbannya tidak saja kampus-kampus besar, tetapi juga situs-situs hebat seperti Amazon, CNN, Dell, E*Trade, eBay dan Yahoo! yang dibuat sama sekali tak berkutik olehnya.
[The Richest]
Berita Terkait
-
Celah Keamanan Fatal: Peretas Bisa Kendalikan Mobil dari Jarak Jauh!
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
Fakta-fakta Penangkapan 'Bjorka', Polisi Kena Ejek 'Sosok Asli'?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya