Suara.com - Sebuah roket Falcon 9 milik perusahaan transportasi luar angkasa swasta SpaceX sukses mengirimkan sebuah satelit pemantau iklim ke orbit Bumi, hari Minggu (17/1/2016). Sayang, roket buatan perusahaan yang didirikan CEO Tesla Motor, Elon Musk itu, gagal mendarat kembali sesuai dengan rencana.
Level pertama roket peluncur berhasil mendarat kembali ke sebuah tempat pendaratan yang mengapung di Samudera Pasifik. Namun, roket peluncur tersebut terhempas terlalu keras sehingga satu kaki pendaratannya patah, demikian disampaikan Elon Musk lewat akun Twitternya.
Roket Falcon 9 yang memiliki ketinggian 22 tingkat, diluncurkan dari Pangkalan Udara Vandenberg, California pada Minggu pukul 10.42 pagi.
Bulan lalu, SpaceX mencatat keberhasilan dengan mendaratkan roketnya di Florida. Jika saja pendaratan roket kedua di atas lautan ini berhasil, ini tentu menjadi kesuksesan kedua bagi perusahaan Elon Musk yang bercita-cita mengembangkan roket murah dan bisa dipergunakan berulang kali.
Dua uji coba perusahaan tersebut untuk mendaratkan roketnya di lautan pada tahun 2015 juga menemui kegagalan. Apabila berhasil, SpaceX bisa meningkatkan fleksibilitas roketnya untuk mendarat di lautan, ketika mesin pendorong roket kehabisan bahan bakar untuk mencapai daratan.
Kendati gagal mendaratkan roketnya di lautan, Falcon 9 berhasil mengirimkan Jason 3, satelit milik AS dan Eropa, ke orbit Bumi.
Jason 3 adalah satelit berbobot 550kg. Satelit ini adalah satelit keempat yang dipergunakan untuk memantau lautan, dalam misi memantau perubahan iklim Bumi.
"Lebih dari 90 persen panas yang terperangkap dalam sistem Bumi sesungguhnya bergerak ke lautan," kata ilmuwan Jason 3, Laury Miller.
"Inilah yang membuat lautan kemungkinan punya peran besar dalam perubahan iklim Bumi," sambung Miller.
Program senilai 180 juta Dolar ini ditopang oleh lima badan, termasuk NOAA, badan federal AS yang mengurusi masalah kondisi laut dan atmosfer bumi.
Saat sudah sampai pada posisi 1.336 kilometer di atas Bumi, Jason 3 akan melepaskan gelombang radio ke lautan. Waktu yang diperlukan gelombang tersebut untuk memantul kembali ke satelit dipakai untuk menentukan ketinggian permukaan laut, hingga tingkat ketelitian mencapai 0,5 cm.
Dengan cara ini, para ilmuwan bisa mengetahui kenaikan permukaan air yang diakibatkan oleh pencairan es. Jason 3 bisa pula memantau pergerakan arus laut yang berdampak pada fenomena El Nino, memantau tsunami, serta tumpahan minyak. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Starlink Down di Indonesia: Kapasitas Penuh Hentikan Pengguna Baru
-
Sukses Setelah Tiga Penundaan, Satelit Nusantara Lima Kini Mengorbit di Angkasa
-
SpaceX Tunda Peluncuran Satelit Nusantara Lima untuk Ketiga Kalinya
-
Alasan Starlink Stop Layanan Internet di Indonesia
-
Roket SpaceX Meledak, Respons Elon Musk Tidak Disangka-sangka
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Segera Debut, Konfigurasi Memori Oppo Pad 5 Terungkap
-
Battlefield 6 Resmi Rilis: Penjualan Tembus Triliunan Rupiah, Diinginkan Jutaan Penggemar
-
Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran iQOO 15 ke Indonesia Makin Dekat
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 12 Oktober 2025: Ada Vector Batik, SG2, dan Hadiah Timnas
-
3 Tagar Trending usai Timnas Indonesia Gagal ke Pildun: Ada #KluivertOut dan #ErickOut
-
22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
-
15 Kode Redeem Mobile Legends Aktif 11 Oktober: Klaim Skin Bruno DJ dan Diamond Gratis!
-
25 Kode Redeem FC Mobile 11 Oktober: Klaim Pemain Timnas dan Hadiah Eksklusif Event National Team
-
25 Kode Redeem FF 11 Oktober 2025: Klaim Skin Timnas dan Hadiah Langka Booyah Day
-
7 Rekomedasi Tablet dengan Fitur NFC, RAM Besar Terbaik di Kelasnya