Suara.com - Asal-muasal kehidupan di muka Bumi masih menjadi misteri terbesar di planet ini, tetapi para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat mengklaim telah berhasil menemukan binatang pertama yang hidup di Bumi.
Para peneliti MIT mengatakan bahwa binatang pertama yang hidup di muka Bumi adalah spons laut. Kesimpulan itu diperoleh setelah mereka menggelar penelitian genetika terhadap sebuah molekul yang ditemukan pada batuan berusia 640 juta tahun.
"Kami menemukan bukti genetika dan paleontologis, untuk menegaskan bahwa ini adalah fosil molekular dari spons," kata David Gold, peneliti dari laboratorium Earth, Atmospheric and Planetary Sciences (EAPS) MIT, yang terlibat dalam riset itu.
"Ini adalah bukti tertua tentang kehidupan binatang di Bumi," imbuh Gold, yang risetnya diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisis Selasa (23/2/2016).
Dari usianya, batuan yang diteliti Gold dan timnya lebih tua dari masa ledakan Cambrian, periode di sekitar 540 juta tahun silam, ketika Bumi dikuasai oleh binatang.
Selama ini para ilmuwan paleontologi, ilmu yang mempelajari sejarah kehidupan di Bumi, telah menemukan banyak fosil yang berasal dari periode di sekitar 540 juta tahun silam. Berdasarkan analisis fosil-fosil itu, para ilmuwan yakin bahwa kelompok-kelompok binatang yang hidup hingga saat ini mulai berkembang di Bumi di sekitar periode itu.
Akan tetapi, fosil-fosil yang diketahui berasal dari era sebelum ledakan Cambrian menunjukkan ciri yang unik, sehingga sukar bagi para ilmuwan untuk menentukan tipe binatang apa yang pertama kali berkembang dan membuka garis evolusi.
Untuk memecahkan teka-teki ini laboratorium EASP berusaha menganalisis jejak fosul molekuler yang masih bertahan di bebatuan kuno. Secara khusus mereka fokus meneliti 24-isopropylcholestane, yang disingkat 24-ipc, yang merupakan sebuah molekul yang hasil modifikasi kolesterol.
Pada tahun 1994, 24-ipc itu ditemukan di bebatuan yang berasal dari periode Cambrian dan periode sebelumnya. Para ilmuwan saat itu menduga bahwa spons atau nenek moyangnya adalah sumber dari molekul tersebut.
Pada 2009, sekelompok ilmuwan dari University of California, AS meneliti batuan di Oman dan menemukan 24-ipc pada batuan berusia 640 juta tahun. Para ilmuwan itu yakin bahwa sisa molekul itu adalah bukti tertua akan kehidupan binatang yang pernah ditemukan.
Adapun para ilmuwan telah mengetahui bahwa beberapa spons laut dan alga yang hidup pada saat ini bisa memproduksi 24-ipc, tetapi mereka tak bisa membuktikan ada binatang yang bisa menghasilkan molekul tersebut pada sekitar 640 juta tahun silam.
Untuk menemukan bukti itu, Gold dan timnya lalu mencari gen yang bertugas memproduksi 24-ipc, lalu mencari organisme yang memiliki gen tersebut, dan pada akhirnya melacak kapan gen itu mulai berkembang dalam tubuh organisme-organisme tadi.
Mereka meneliti sekitar 30 organisme berbeda, termasuk tumbuhan, jamur, alga, dan spons laut. Alhasil mereka menemukan bahwa gen bernama sterol methyltransferase (SMT) pada spons laut dan alga sebagai biang yang memproduksi 24-ipc.
Para ilmuwan itu lalu membandingkan salinan gen-gen itu dan menentukan kapan salinan gen-gen itu pertama kali muncul pada tubuh kedua organisme itu. Dari hasil analisis itu, mereka menemukan bahwa gen SMT pertama kali muncul pada spons laut, tepatnya di sekitar 640 juta tahun silam - sama dengan usia 24-ipc yang ditemukan pada bebatuan kuno tadi.
Hasil riset mereka berhasil membuktikan bahwa spons laut muncul di Bumi di sekitar 640 juta tahun silam, mendahului segala jenis bentuk kehidupan di Bumi. (Phys.org)
Tag
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Indosat Lebarkan Sayap Hadirkan Solusi Berteknologi AI ke Bisnis Ritel : One Stop Solution
-
Presiden Seiko Epson Corporation Resmikan PIN Experience Center, Showroom Terbesar di Asia Tenggara
-
5 Tablet Harga di Bawah Rp3 Juta yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Spek Dijamin Gahar!
-
First Sale Xiaomi 15T Series di Jogja Meriah, Penggemar Bawa Pulang Beragam Hadiah Ekslusif
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Oktober: 20.000 Gems dan Pemain 112-113 Menanti
-
Beda Oppo A6 Pro 4G vs 5G: Sama-sama HP Tangguh, Selisih Harga Sejuta
-
Pre Order Bulan Ini, Segini Harga iPhone 17 Series di Indonesia
-
Mengenal Shopee VIP, dari Biaya Langganan hingga Keuntungan Belanja Online
-
Yang Nyari HP Tahan Lama Tapi Tetap Keren, Nih Jawabannya: OPPO A6 Pro, HP Paling Worth-it Tahun Ini
-
SSD MagSafe Terbaru: Pertajam Kualitas Videografi Bagi Pengguna iPhone