Suara.com - Sebuah super-komputer bikinan para ilmuwan Google di London, Inggris, untuk ketiga kalinya berhasil mengalahkan juara dunia Go asal Korea Selatan dalam duel yang digelar di Seoul pekan ini.
AlphaGo, nama kecerdasan buatan karya laboratorium DeepMind itu, mengalahkan Lee Sedol, juara dunia Go yang 18 kali menjuarai turnamen dunia pada Sabtu (12/3/2016).
Itu adalah kekalahan ketiga Lee, yang sebelumnya pada Rabu (10/3/2016) dan Kamis juga kalah dari AlphaGo. Meski skor sudah 3-0, Lee masih akan meladeni komputer itu di dua laga tersisa pada Minggu dan Selasa.
Dalam laga ketiga, AlphaGo butuh waktu lebih dari empat jam untuk mengalahkan Lee dalam permainan yang disebut sebagai permainan paling rumit di dunia.
Lee, yang selama 10 tahun terakhir berada di urutan pertama juara Go di dunia, awalnya mengira laga melawan AlphaGo akan mudah. Tetapi kini, ia menyesal.
"Saya tak tahu musti bilang apa, tetapi saya harus pertama-tama meminta maaf," kata Lee dalam jumpa pers usai pertandingan ketiga, "Saya minta maaf karena tak bisa memenuhi harapan banyak orang. Saya merasa tak bisa apa-apa."
Laga antara AlphaGo sendiri, yang ditayangkan secara langsung melalui televisi dan YouTube, disaksikan oleh puluhan ribu penggemar Go di dunia. Surat-surat kabar Korsel juga menulis kekalahan Lee, sejak laga pertama, di halaman depan.
"Saya memang punya banyak pengalaman dalam bermain Go, tetapi belum pernah saya berada di dalam tekan sebesar ini. Saya tak mampu mengatasinya," imbuh dia.
Ketika Lee terpukul, para pencipta AlphaGo bersukar ria. Selain meraih hadiah sebesar 1 juta dolar AS, kemenangan AlphaGo adalah salah satu tonggak besar dalam riset kecerdasan buatan, setelah komputer IBM mengalahkan juara catur dunia, Garry Kasparov pada 1997 silam.
Teknologi kecerdasan buatan sendiri diharapkan bisa membantu manusia menyelesaikan masalah-masalah pelik di berbagai bidang, mulai dari telepon seluler pintar hingga mencari obat kanker.
Meski demikian sejumlah ilmuwan dunia dan para penemu di dunia teknologi khawatir, kecerdasan buatan justru akan menghancurkan peradaban karena memiliki kemampuan yang mirip bahkan melebihi otak manusia. (Phys.org/Reuters)
Berita Terkait
-
UMKM Wajib Melek Teknologi, AI Jadi Senjata Baru Dongkrak Penjualan
-
Akibat Hubungan Kandas, Wanita Jepang Ini Menikahi Karakter AI ChatGPT
-
Adu Pintar Para Raksasa AI: Gemini vs. ChatGPT-4o, Siapa Juaranya?
-
Indonesia Meledak di Era AI : Pertumbuhan 127 Persen Jadikan RI Pemimpin Asia Tenggara
-
Industri Pertambangan Indonesia Mulai Beralih Gunakan AI
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
6 Smartwatch dengan GPS Paling Murah untuk Pencinta Aktivitas Outdoor
-
5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
-
POCO M8 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia, HP Murah Anyar dengan Baterai Jumbo
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 November: Raih Glorious 107-115 dan Ribuan Gems
-
5 Rekomendasi Tablet Gaming Terbaik 2025, Performa Selevel Konsol
-
Honor Watch X5 Rilis sebagai Pesaing Redmi Watch: Harga Terjangkau dengan GPS
-
Rover NASA Temukan Batu Misterius di Mars, Diduga Berasal dari Luar Planet
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
POCO X8 Pro Siap Masuk ke Indonesia: Usung Chipset Kencang, Skor AnTuTu Tinggi
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile