Suara.com - Perkembangan startup lokal di Indonesia semakin maju pesat. Beragam perusahaan menawarkan keunikan tersendiri dari startup yang dikelolanya menjadi sebuah solusi bagi para masyarakat Indonesia hingga ke luar negeri.
Kerjabilitas.com merupakan hasil pemikiran asli dari anak bangsa. Sebagai pendirinya, pria bernama lengkap Rubby Emir menceritakan awal berdirinya startup lokal satu ini.
Startup ini dibentuk sejak awal 2014, tanpa langsung menggadangnya sebagai sebuah startup. "Kami tidak tahu apa itu startup. Kami memulai Kerjabilitas sebagai program layanan tanpa ambil pusing apakah itu startup atau bukan startup," ujarnya kepada Suara.com beberapa waktu lalu.
Pria berambut ikal itu menjelaskan, saat itu yang ada di benaknya adalah layanan tersebut dapat bermanfaat bagi pengguna. Dalam hal ini Rubby mengerucutkan target penggunannya merupakan mereka penyandang disabilitas.
"Kami mulai mendengar istilah startup pada awal 2015 dan walaupun sejak itu kami mulai belajar tentang strategi-strategi mengembangkan startup, dan ingin lebih fokus dalam mencapai tujuan layanan ini," ungkapnya.
Untuk pengembangan awal, Kerjabilitas mendapat proyek dari Cipta Media Seluler. Proyek ini merupakan hibah dari Ford Foundation Indonesia. "Dana ini kami gunakan untuk survei pasar, pengembangan platform dan konten, marketing dan lain sebagainya selama 2014 hingga 2015," ucapnya.
Pria bertampilan sederhana namun memiliki karismatik tersendiri tersebut mengungkapkan alasan dibuatnya Kerjabilitas.com. "Tujuannya menghubungkan penyandang disabilitas dengan pekerjaan. Karena buat penyandang disabilitas, mendapatkan pekerjaan itu sangat sulit," terangnya.
Rubby memiliki pandangan sederhana, dimana ia melihat sistem pekerjaan di Indonesia masih tidak inklusif bagi para disabilitas. Bahkan, belum banyak penyedia kerja di Indonesia yang sadar jika penyandang disabilitas itu ada dan mampu bekerja.
Tidak cukup disitu, pria berperawakan sedang dan berkulits sawo matang itu melihat, kapasitas penyandang disabilitas juga rata-rata lebih rendah dibandingkan tenaga kerja non-disabilitas. "Kami beranggapan kalau penyandang disabilitas tidak disediakan "jalur" khusus untuk mengakses informasi pekerjaan dan terhubung dengan penyedia kerja. Maka mereka tidak akan muncul dan dilihat oleh penyedia kerja," papar Rubby.
Buat pria berusia 36 tahun ini mengaku, Kerjabilitas.com memiliki spesifikasi tertentu. Karena ini merupakan platform layanan disabilitas, maka pencari kerja yang menjadi penggunanya harus penyandang disabilitas.
Selain itu, pengguna disarankan memiliki keterampilan dasar menggunakan komputer dan internet. Meskipun begitu, bagi pengguna dengan keterbatasannya, bisa meminta tolong kepada saudara atau orang lain untuk membantu mereka mengakses Kerjabilitas.com, jika mereka ada kendala dengan literasi komputer maupun kendala dengan koneksi internet, seperti yang banyak dijumpai di pedesaan.
Keuntungan bagi pengguna dengan platform ini adalah mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang bisa dimasuki oleh penyandang disabilitas. Karena memiliki segmen khusus, sehingga Kerjabilitas sendiri memastikan teknologinya relatif ramah bagi penyandang disabilitas.
Startup ini juga memiliki fitur terhubung dengan pengguna lain, sehingga pencari kerja bisa mengembangkan jejaring karir mereka. Meskipun kini banyak startup yang juga terjun untuk pencari kerja, Rubby tetap bersikap optimis.
"Keunikan Kerjabilitas ada pada keangotaannya dalam menyediakan layanan ini, khusus bagi penyandang disabilitas (di saat banyak startup fokus pada pasar yang lebih luas), yang masih menjadi warga nomor 2 di Indonesia dalam segala aspek, terlebih lagi dalam hal akses kepada kesempatan kerja yang layak dan setara," paparnya.
Dia meyakini, Kerjabilitas adalah jawaban bagi UU No.4/1997 yang mewajibkan penyedia kerja dengan karyawan minimum 100 orang untuk mempekerjakan 1 penyandang disabilitas. Pria berlogat Jawa halus itu mengakui, masih banyak perusahaan yang tidak tahu jika penyandang disabilitas itu memiliki kemampuan kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
46 Kode Redeem FF Terbaru 2 Oktober 2025: Bonus Skin M4A1, MP40, hingga Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 2 Oktober 2025, Banjir Pemain OVR 66-113 dan Koin
-
5 Tips Memilih Laptop yang Tepat untuk Kebutuhan Anda
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Game Action Diskon Gila di Steam Autumn Sale, Semua di Bawah 100 Ribuan
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Ala Polaroid yang Sedang Viral, Mau Retro hingga Aesthetic Bisa!
-
Penjualan Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Unit, Model Pro Mendominasi
-
57 Kode Redeem FF Max Terbaru 2 Oktober 2025: Ada M4A1 dan AK47 Blue Draco, Buruan Diklaim!
-
5 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Produk Baju agar Hasil Lebih Menarik dan Estetik
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Waspada Hujan Lebat dan Petir di Sejumlah Wilayah