Suara.com - Apple boleh mendulang sukses di beberapa pasar ekspansinya, namun ekspansi kali ini tampaknya tidak semulus lainnya. Pasalnya, beberapa kali Apple tersandung masalah dalam proses ekspansinya ke India.
Perusahaan berlogo apel itu diberikan ketentuan untuk tidak menjual iPhone murah yang telah diperbaharui (refurbish). Saat berkunjung ke India beberapa waktu lalu, Tim Cook justru opimistis mendobrak pasar ponsel di negara itu.
Tapi untuk melakukannya, Apple membutuhkan beberapa cara menjual perangkat di negara di mana harga ponsel rata-rata adalah sekitar 100 dolar AS atau kisaran Rp1,3 jutaan. Salah satu solusinya adalah Apple bermaksud menjual iPhone refurbish, dimana perusahaan mengumpulkan handset bekas dari pasar yang kaya, memperbaiki, kemudian diberikan garansi dan menjual cukup dengan beberapa ratus dolar untuk pasar India.
Namun India menganggap apa yang dilakukan Apple sebagai bentuk pelanggaran karena negara itu tidak mau dianggap sebagai tempat pembuangan barang bekas Apple. "Kami tidak mendukung setiap perusahaan menjual ponsel bekas bergaransi," ujar Mentri Perdagangan dan Perindustrian, Nirmala Sitharman seperti dilansir dari BGR, Selasa (31/5/2016).
"Dumping" dalam konteks ekonomi dan perdagangan memiliki definisi sangat khusus. Hal ini mengacu pada menjual produk di pasar luar negeri lebih murah daripada di pasar domestik, untuk mengusir kompetisi lokal.
Jika Apple menjual iPhone lebih murah, itu akan menjadi kasus klasik dumping. Dalam wawancara sebelumnya, Tim Cook tegas membantah bahwa menjual iPhone refurbish sebagai pembuangan.
"Pertama-tama, kita tidak akan pernah 'membuang' apa-apa, ini di hampir semua negara di dunia kita memiliki proses dimana ponsel yang telah digunakan oleh pemilik pertama atau diambil kembali dan dibuat menjadi baru, jika Anda mau, dan garansi ditempatkan pada itu, seperti garansi untuk telepon baru. Dan itu dijual dengan harga yang lebih terjangkau dan yang terjadi di beberapa negara," jelasnya.
Dia juga menekankan, Apple ingin melakukan aktivitas ini secara murni di pasar India.
Sayangnya, pemerintah India tampaknya tidak sepaham dengan Cook. Selain itu, Apple mungkin tidak akan diizinkan membuka toko ritel untuk beberapa bulan. Pasalnya, India memiliki ketentuan bahwa untuk membuka toko ritel bermerek, toko harus menjual 30 persen buatan lokal produk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 19 September 2025: Ada Skin Scar, XM8, dan Diamond
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital
-
Peluncuran iPhone 17 Picu Penipuan Online di Seluruh Dunia
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 September: Ribuan Gems dan Pemain 111 Menanti
-
AMD Ryzen AI 300 Series Otaki Laptop AI Tercanggih Hadir di Lenovo Yoga Pro dan IdeaPad!
-
EA FC 26 Sudah Bisa Dimainkan: Daftar Ikon Terungkap, Gameplay Tuai Pujian
-
Render Vivo V60 Lite 4G Beredar: Desain Mirip iPhone 17, Harga Lebih Murah
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh